BALIKPAPAN - Manajemen Angkasa Pura Airports Bandara Sepinggan Balikpapan merespons cepat keluhan masyarakat terkait pelayanan pekerjaan ground handling yang suka melempar dan membanting bagasi penumpang. Kamis (11/12), pihak manajemen telah memanggil perusahaan rekanan airline yang bergerak di bidang ground handling yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan pemberian briefing kepada seluruh pekerja atau loader.
"Sekali lagi itu kewenangan penuh dan berada di tangan masing-masing maskapai. Briefing ini supaya tidak ada lagi petugas memperlakukan bagasi secara kasar," terang General Manager Bandara Sepinggan, Wendo Asrul Rose. kemarin (15/12).
Ia menambahkan, pihak ground handling sepakat meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas loading maupun unloading bagasi. Ini sebagai wujud tanggung jawab mereka sebagai mitra kerja dari maskapai penerbangan. "Lagi pula kami sudah memasang kamera CCTV di berbagai sudut. Tinggal dipantau oleh pengawas dari ground handling atau maskapai," harapnya.
Sementara itu. Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Balikpapan Agus Subagyo sepakat kewenangan penuh sebetulnya berada pada masing-masing maskapai penerbangan. "Karena kalau ada kerusakan atau kehilangan bagasi, tanggung jawab mengganti adalah maskapai.Tapi ada aturannya. Hitungannya bukan barang apa saja yang hilang kemudian diganti sepenuhnya," terangnya.
Sebab, barang-barang yang diletakkan bagasi tidak boleh barang-barang berharga. Barang elektronik, dokumen penting, barang beracun berbahaya, dan mudah terbakar tidak boleh masuk bagasi. Kehilangan bagasi atau bagasi tercatat musnah diberikan ganti kerugian sebesar Rp 200 ribu per kilogram dan paling banyak Rp 4 juta per penumpang. [DSS/Sumber: Kaltim Pos]
