EN ID

Uji Kemampuan Personel dan Alat, Bandara Sam Ratulangi Gelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD)

15 Oct 2015

Kembali ke List


MANADO - Bandara Sam Ratulangi Manado terlihat lebih sibuk dari biasanya. Pemadam kebakaran dan ambulans terlihat lalu lalang dengan sirene berbunyi kencang. Tampak kobaran api di ujung landasan. Ternyata, pesawat Angkasa Air jenis Boeing 737-400 nomor penerbangan MDC 085 dengan kode registrasi PK-MDC rute Jakarta-Manado tergelincir hingga akhirnya keluar landasan dan berhenti di sektor 18F pada grid map Bandara Sam Ratulangi Manado, Kamis (15/10) pagi.

Pesawat yang mengangkut 123 orang tersebut tergelincir dan sempat menghantam pondasi drainase yang mengakibatkan ledakan yang berasal dari engine pesawat sebelah kanan. Kondisi cuaca saat kejadian dilaporkan hujan dengan angin yang bertiup kencang. Sebanyak 93 orang dilaporkan selamat, 15 orang luka sedang, 12 orang luka berat, serta 3 orang meninggal dunia dalam kejaidan tersebut.

Kejadian tersebut merupakan skenario Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Dirgantara Raharja ke-85 Angkasa Pura Airports, yang dilangsungkan di Bandara Sam Ratulangi Manado. Latihan ini melibatkan sekitar ± 400 personel, yang terdiri dari Airport Emergency Committee dan Airport Security Committee dari Angkasa Pura Airports, Perum LPPNPI, TNI/Polri, Basarnas, pemadam kebakaran, serta rumah sakit di sekitar Manado.

"Kegiatan ini merupakan latihan terpadu yang dilakukan secara berkala dan berkesinambungan untuk menguji fungsi koordinasi, komunikasi, dan komando antar unit dan instansi sesuai dengan Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandara (Airport Emergency Plan Document) dan Dokumen Program Keamanan Bandar Udara (Airport Security Programme Document). Kegiatan ini juga untuk melatih dan memantapkan kemampuan personel sesuai dengan bidang tugas masing-masing,\" jelas President Director Angkasa Pura Airports Sulistyo Wimbo  Hardjito.

Selain latihan full scale berupa aircraft crash, dilakukan pula simulasi kebakaran gedung (domestic fire) dan teror bom di bandara (aviation security exercise), sebagai bagian dari pelatihan berkonsep one day exercise ini. "Dalam bisnis kebandarudaraan, aspek keselamatan dan keamanan penerbangan merupakan prioritas utama yang bersifat mandatory dan wajib dijadikan perhatian ekstra karena menyangkut keselamatan jiwa manusia. Oleh karena itu, melalui pelatihan ini kami berharap dapat mengetahui tingkat kesiapan, baik personel maupun alat-alat pendukungnya," imbuh Wimbo.

Sepanjang tahun 2015, Angkasa Pura Airports telah melaksanakan latihan seperti ini di enam bandara, yaitu di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Internasional Lombok, Bandara Sultan Hasanudin Makasar, Bandara El Tari Kupang, dan Bandara Sam Ratulangi Manado. "Direncanakan di tahun 2016 mendatang akan kembali digelar latihan PKD ini di enam bandara lain," kata Wimbo. [CMN/Humas AP1]

Keatas