EN ID

The New Yogyakarta Airport, Harapan Baru Yogyakarta

10 Feb 2015

Kembali ke List


Jakarta - President Director Angkasa Pura Airports, Tommy Soetomo menyatakan pihaknya mempersiapkan konsep pembangunan bandara baru di Kabupaten Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta agar ideal sebagai bandara berskala internasional. "Bandara baru Yogya ini bakal jadi bandara modern dengan fasilitas intermoda," ujar Tommy di sela pertemuan dengan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Keraton Kilen Yogyakarta Kamis, 5 Feberuari 2015.

Sarana intermoda yang dimaksud yakni lajur khusus kereta api yang bisa mengakses langsung area bandara. Pihak Angkasa Pura Airports bersama Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pada Kamis mengecek langsung lokasi pembangunan bandara pengganti Bandara Adi Sutjipto tersebut di Kecamatan Temon Kabupaten Kulonprogo. Usai cek lokasi calon bandara, Menteri Jonan dan Angkasa Pura menggelar pertemuan dengan Pemerintah DIY, dan Badan Pertanahan Nasional dialog ihwal tahapan pembangunan yang bakal berdiri di lahan 630 hektar itu.

Tommy menuturkan, konsep desain awal bandara baru Yogya ini memiliki landasan pacu (runway) minimal 3.250 meter. Bandara lama Adi Sutjipto Yogya saat ini hanya memiliki landasan pacu sepanjang 2.200 meter. "Dengan landasan pacu sepanjang itu, pesawat penumpang terbesar bisa masuk," ujar Tommy.

Berpotensi Untuk Embarkasi Haji

Tak hanya kawasan Asia dan Eropa yang diprediksi bisa terbuka akses penerbangan langsungnya (direct flight). Dengan masuknya pesawat besar, lanjut Tommy, sangat memungkinkan Yogya menjadi kawasan embarkasi haji baru dengan jalur langsung ke tanah suci. "Dari Yogya jadi bisa langsung ke Jedah, tak perlu mampir Dhoha, Qatar,Dubai," ujar Tommy.

Angkasa Pura Airports pun mendorong berdirinya bandara baru Yogya di kawasan pesisir pantai selatan itu diikuti niat pemerintah daerah membangun infrastruktur pendukung dan menggalang investasi guna menyerap tenaga kerja masyarakat.

Untuk tahap pertama, Angkasa Pura Airports mengalokasikan 110 ribu meter persegi dari luasan lahan untuk membangun terminal bandara dulu. Terminal ini akan dilengkapi sarana parkir pesawat (parking stand) sebanyak 40 unit.

"Titik parkirnya delapan kali lebih banyak dari (bandara) Adi Sutjipto," kata Tommy. Namun jumlah titik parkir pesawat ini dimungkinkan juga akan bertambah karena total alokasi lahan untuk terminal bandara baru ini sudah dialokasikan 200 ribu meter persegi.

Tommy belum menyebut total perkiraan biaya untuk pembangunan bandara baru Yogya yang ditarget bisa menampung 15 juta penumpang tiap tahunnya itu. Hanya saja untuk terminalnya, Angkasa Pura Airports menyiapkan anggaran Rp 1 triliun. "Semua (pembiayaan) masih dari Angkasa Pura Airports sendiri," kata Tommy.

Untuk bandara baru ini targetnya Februari 2015 ini rampung tahap konsultasi publik. Dan proses penerbitan Izin Penetapan Lokasi oleh pemerintah DIY. Setelah itu, pihak Badan Pertanahan Nasional akan proses pembebasan lahan bandara yang meliputi lahan milik 2.500 kepala keluarga dari lima desa Kecamatan Temon. Yakni Jangkaran, Paliyan, Kebonrejo, Sindutan, dan Glagah.

"Pembebasan lahan tahun ini rampung, tahun 2016 sampai 2017 pembangunan, dan tahun 2018 bisa beroperasi," ujar Tommy soal target pembangunan bandara.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan, jika Angkasa Pura tepat waktu dalam tahap konsultasi publik, dokumen IPL segera bisa diterbitkan pemerintah daerah. "Kami akan percepat IPL-nya begitu konsultasi publik selesai," ujar Sultan. [DSS/Sumber: Tempo/Foto: Akhwin Dinata, Airport Photo Contest 2014]

Keatas