EN ID

Site Visit Media ke Proyek Pengembangan Bandara Internasional Sepinggan

06 Dec 2013

Kembali ke List


BALIKPAPAN - Sebagai kelanjutan dari kegiatan site visit media ke Terminal 2 (T2) Bandara Internasional Juanda sebelumnya, Corporate Secretary Angkasa Pura Airports kembali melakukan kegiatan serupa ke Proyek Pengembangan Bandara Internasional Sepinggan (PPBIS), Balikpapan, Kamis (5/12).

Sebanyak 15 perwakilan media baik lokal maupun nasional mengikuti kegiatan ini. Mereka dipandu oleh Pimpinan Proyek PPBIS Taochid Purnomo Hadi dan didampingi oleh PTS General Manager Bandara Internasional Sepinggan Sugiarto Panca meninjau proyek pengembangan bandara.

"Progres pembangunan bandara secara keseluruhan sampai dengan 4 Desember 2013 telah mencapai 88%. Kami optimis dapat merampungkan pekerjaan ini sebelum Februari 2014, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-50 Angkasa Pura Airports dan Hari Jadi Kota Balikpapan," ujar Taochid Purnomo.

Menurut Taochid, pada Januari 2014 direncanakan terminal baru ini telah siap untuk beroperasi dengan diawali pelaksanaan verifikasi dan pengujian oleh tim dari Kementerian Perhubungan. "Kami rencananya akan mengundang para pelajar dari sekolah-sekolah sekitar untuk mencoba semua fasilitas yang ada di terminal baru ini, seolah-olah mereka menjadi penumpang yang akan terbang. Mereka akan melalui berbagai proses sebelum penumpang take-off, mulai dari check-in, screening security, hingga menunggu di boarding lounge, tetapi tidak sampai naik ke pesawat," imbuh Taochid.

Sedangkan Sugiarto Panca mengatakan, kondisi eksisting Bandara Internasional Sepinggan saat ini telah over capacity. "Tahun 2011 lalu bandara ini melayani 5,6 juta penumpang, sedangkan pada 2012 angka itu naik menjadi 6,5 juta penumpang. Srtinya terjadi peningkatan 16 persen per tahun. Sementara kapasitas bandara saat ini hanya 1,7 juta penumpang. Melihat kondisi pertumbuhan trafik penumpang yang sangat tinggi tersebut, maka mau tidak mau harus dilakukan pengembangan bandara yang ada, terutama untuk meningkatkan Customer Satisfaction Index (CSI)," ujar Sugiarto yang juga menjabat sebagai Finance & IT Department Head Bandara Internasional Sepinggan ini. Selain itu, imbuh Sugiarto, Bandara Internasional Sepinggan merupakan hub serta pintu keluar-masuk Kalimantan Timur bagi para penumpang yang sebagian besar bergerak di bidang perdagangan, pertambangan, serta perkebunan, yang tentunya membutuhkan bandara berkelas dunia yang nyaman.

Untuk pengembangan bandara ini, Angkasa Pura Airports mengalokasi dana sebesar Rp 2 triliun. Melalui pengembangan ini, luasan Bandara Internasional Sepinggan akan bertambah menjadi 110.000 m2 dan akan mampu melayani hingga 10 juta penumpang per tahun. "Kondisi ini berarti menjadikan Bandara Internasional Sepinggan menjadi bandara terbesar ketiga di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali," imbuh Taochid.

Terminal bandara berlantai empat tersebut akan dilengkapi dengan area komersial seluas 33.000 m2, apron 140.972 m2, konsep terminal 2 level, 11 unit aviobridge, 76 unit check-in counter, 8 unit imigration counter, sistem penanganan bagasi dengan hold baggage screening level 4, 8 unit conveyor claim bagasi, dan 11 unit garbarata. Bangunan terminal dengan panjang 500 meter dan lebar 150 meter ini dioperasikan secara terpusat dengan Airport Integrated Management System (AIMS) dan dilengkapi 200 CCTV keamanan. Gedung parkir bandara berlantai lima tanpa atap dapat menampung 2.310 mobil, 22 bis, 120 taksi, dan 300 motor.

Selain itu, ciri khas budaya Kalimantan muncul dalam arsitektur bangunan bandara. Bandara dengan warna dominan putih ini juga menerapkan konsep eco-building melalui penggunaan recycling water, lampu LED, pencahayaan sinar matahari, manajemen energi untuk gedung terminal, serta dan tanaman hidup di area indoor.

Dengan mengusung motto "Meet me at Sepinggan", Bandara Internasional Sepinggan berupaya untuk menarik kedatangan penumpang umum dan pebisnis dengan menyempurkankan layanan berupa penyediaan aneka kebutuhan penumpang pesawat seperti ruang meeting, solution room, hotel, area tunggu inap, area komersial, tempat parkir yang luas, hingga koneksi wi-fi. Di samping itu, dengan dibangunnya boutique mall yang terdiri dari tenant-tenant yang berkualitas di dalam bandara dengan standar harga yang sama dengan pusat perbelanjaan di kawasan Kota Balikpapan, diharapkan dapat lebih menarik minat para penumpang dan warga Balikpapan pada umumnya untuk datang dan berbelanja di bandara ini. Ini juga merupakan bagian dari upaya Angkasa Pura Airports untuk mendongkrak pendapatan non-aeronautikanya.  [Laporan: Angga Maruli]

Keatas