EN ID

Lari Bernuansa Horor di Manado jadi Penutup Rangkaian Airport Running Series

19 Mar 2016

Kembali ke List


Manado - Gelaran "Airport Running Series 2015-2016: Lari Sensasional!" yang digelar oleh PT Angkasa Pura I (Persero) memasuki seri terakhirnya hari ini, Sabtu (19/03/2016). Kali ini, giliran Bandara Sam Ratulangi Manado bertindak sebagai arena lomba lari pertama di area bandara pertama di Indonesia ini.

Di garis start, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey yang didampingi oleh President Director Angkasa Pura I Sulistyo Wimbo Hardjito dan Komisaris Utama Angkasa Pura I Andrinof Chaniago melepas para peserta lomba. Hadir pula Staf Ahli Menteri BUMN Riza Primadi dan anggota Komisi V DPR RI Yasti Soepredjo Mokoagow.

"Kami sangat mengapresiasi langkah Angkasa Pura I yang telah berinisiatif mengadakan ajang lomba lari di area bandara ini. Kami bangga dan optimis ke depannya Manado akan dapat menjadi tuan rumah event-event seperti ini kembali. Semoga kerjasama antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Angkasa Pura I dapat terus terjalin dengan baik," ujar Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.

"Ajang ini sebelumnya telah sukses digelar di tiga bandara, yaitu Bandara Adi Soemarmo Solo pada 20 Desember 2015, Bandara Selaparang Mataram Lombok pada 24 Januari 2016, dan Bandara El Tari Kupang pada 13 Februari 2016. Gelaran yang kami buat di empat kota ini dimaksudkan untuk mempromosikan dan meningkatkan potensi pariwisata di wilayah Indonesia bagian timur. Selain itu, event ini juga untuk meningkatkan minat kaum muda pada olah raga lari," ujar President Director Angkasa Pura I Sulistyo Wimbo Hardjito.

Selain itu, lanjut Wimbo, melalui event ini diharapkan mampu memunculkan bibit-bibit pelari muda berbakat dari kawasan timur Indonesia. "Juga untuk memberikan hiburan bagi masyarakat dan upaya meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap olah raga lari, sekaligus kegiatan olah raga bagi masyarakat dan sekaligus merupakan lanjutan perayaan HUT ke-52 Angkasa Pura I tanggal 20 Februari yang lalu", imbuhnya.

Ada yang berbeda dalam gelaran puncak Airport Running seri terakhir ini, dengan mengusung konsep "Ghost Attack", para pelari yang berlomba tidak hanya berkompetisi menjadi yang tercepat tetapi sekaligus dibuat merasakan suasana horor dikejar oleh sekumpulan hantu yang diperankan oleh para relawan dan karyawan Angkasa Pura I Manado, sehingga jalan satu-satunya untuk menyelamatkan diri adalah mecapai finish secepat mngkin dengan berlari ke arah Bandara Sam Ratulangi Manado. Dalam ajang lomba lari di area bandara pertama di Indonesia ini, hampir 1000 peserta lomba benar-benar merasakan sensasi "Ghost Attack".

"Selain keunikan berlomba lari dalam suasana horor, event ini juga menyuguhkan sensasi lainnya, khusus untuk kategori lari 5 kilometer berupa enam halang rintang khusus. Tantangan Wire Climb, Wall Climb, Maze House, Fog House, Pool, dan Slider, menjadi rintangan yang harus dilewati pelari sebelum mencapai garis finish," imbuh Corporate Secretary  Angkasa Pura I Farid Indra Nugraha.

Hasilnya, pada kategori 10 kilometer putra Juara I diraih oleh Agus Prayogo asal Jawa Barat, diikuti Nurshodiq (Yogyakarta) dan Jauhari Johan (Sumatera Selatan). Sedangkan di kategori 10 kilometer putri, juaranya adalah Yulianingsih  (Jawa Tengah), disusul oleh Olivia Sadi (Nusa Tenggara Timur) dan Rini Budiarti (DKI Jakarta).

Di kategori 5 kilometer putra, tampil sebagai yang tercepat adalah Ridwan asal Nusa Tenggara Barat, diikuti oleh Meifel Gabriel Pangemanan dan Jendri. Di 5 kilometer putri, tampil sebagai yang tercepat adalah Afriana Paijo dari Nusa Tenggara Timur, Odekta Vina (DKI Jakarta) dan pelari tuan rumah, Gemmy  (Manado).

Untuk kategori 2,5 kilometer, pemenang kostum paling unik (unique dress) adalah Elsama, yang berlari memakai kostum adat khas Papua dan Ardih yang memakai kostum bajak laut.

"Masyarakat yang tidak ikut lomba lari bisa mengikuti senam zumba dan aerobik bersama. Disajikan pula hiburan yang menampilkan artis-artis lokal, aneka permainan seru, doorprize, serta bazaar juga turut memeriahkan acara ini. Kami ingin gelaran penutup ini benar-benar dapat menjadi hiburan bagi masyarakat Kota Manado," imbuh Farid. []

Keatas