EN ID

Komisi V Dukung Bandara Pattimura Sebagai Bandara Internasional

14 Aug 2014

Kembali ke List


AMBON - Tim Kunker Komisi V DPR yang dipimpin Wakil Ketua Komisi Michael Wattimena beserta 21 orang anggotanya mendukung penuh keinginan Angkasa Pura Airports yang akan meningkatkan status Bandara Pattimura sebagai Bandara Internasional. Masalah tersebut akan dibawa dan dibahas dalam raker dengan Kemenhub dan pihak terkait dalam masa persidangan mendatang. Hal itu mengemuka saat Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI di penghujung reses masa persidangan IV tahun sidang 2013-2014, dipimpin wakil Ketua Komisi V Michael Wattimena (FPD) menggelar pertemuan dengan PT angkasa Pura I di ruang rapat VIP, Kompleks Bandara Pattimura Ambon Maluku, Senin 11 Agustus 2014.

“Kami datang ke sini untuk memastikan bahwa proses pelaksanaan pembangunan maupun hasil pekerjaannya yang terkait Bandara Pattimura, benar-benar dapat bermanfaat bagi masyarakat, utamanya bagi pelayanan di daerah-daerah terdepan Indonesia seperti di wilayah Maluku Tenggara agar keutuhan dan kedaulatan NKRI terjaga” ungkap Michael. Menanggapi hal tersebut General Manager Angkasa Pura Airports Cabang Bandara Pattimura, Halendra Y.W memaparkan bahwa kebutuhan pelayanan penerbangan ke daerah-daerah tepi Maluku sudah terpenuhi dengan adanya tiga flight tambahan dari Maskapai Garuda Indonesia yaitu ke Ternate, Sorowai dan Tual serta satu penerbangan oleh Maskapai Sriwijaya ke Ternate.

Lebih lanjut Halendra mengungkapkan bahwa sebenarnya masalah utama dari Bandara Pattimura adalah statusnya sebagai bandara internasional tetapi tanpa ada penerbangan dari dan ke luar negeri. “Jadi kami memohon dukungan kepada DPR agar kami bisa membuka rute internasional untuk beberapa kota di luar negeri saja dan jadwal penerbangannya mungkin tidak perlu setiap hari,” katanya.

Anggota Komisi V Rendhy Lamadjido (F PDI Perjuangan) mempertanyakan kesiapan bandara dan semua pihak yang terkait dalam penyelenggaraan penerbangan internasional ini. “Dengan keinginan tersebut apakah Angkasa Pura di sini sudah siap, juga pemerintah daerahnya. Jangan seperti yang lalu, ternyata tidak sepenuhnya didukung, yang terjadi adalah rute internasional itu hanya bertahan beberapa saat,” ujar Rendhy.

Halendra menyatakan  bahwa pihaknya sudah melakukan berbagai koordinasi baik dengan Pemprov, berbagai mitra sampai dengan pihak kota yang direkomendasikannya untuk membuka rute, yaitu Manila Filipina dan Darwin Australia. “Kami sudah melakukan usaha dengan berbagai mitra, mencoba penjajakan dengan pihak turisme di Bali dan bahkan kami sendiri sudah bertemu Walikota Darwin yang menyambut positif rencana ini, tinggal perijinan dari pemerintah” jelas Halendra. (Pardika Dewi RS/sumber: vivanews.com)

Keatas