JAKARTA (13/10) - Angkasa Pura Airports mengupayakan percepatan pertumbuhan bisnis dengan menggandeng International Air Transport Association (IATA). Hal ini dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) terkait kerjasama dalam bidang percepataan penerimaan pendapatan jasa kebandarudaraan.
Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Direktur Utama Angkasa Pura Airports Sulistyo Wimbo Hardjito dan Regional Vice President Asia Pacific IATA Conrad Clifford di Jakarta, Kamis (13/10).
Kerjasama dalam bidang pelayanan jasa kebandarudaraan ini meliputi jasa percepatan penerimaan atas Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U), jasa percepatan penerimaan atas pendapatan aeoronautika, dan membantu dalam penagihan atas piutang overflying yang terjadi sebelum pemisahan ke AirNav Indonesia.
"Angkasa Pura Airports dalam pengelolaan dan perkembangan bisnisnya tentu membutuhkan dukungan pihak lain. Kerjasama dengan IATA ini akan menjamin percepatan penerimaan pendapatan bagi kami, terutama terkait pendapatan aeronautika yang merupakan kontributor terbesar pendapatan Angkasa Pura Airports, yaitu sebesar 58% (estimasi 2016)," kata Wimbo.
Menurut Wimbo, kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan dan menjaga tingkat likuiditas keuangan perusahaan. "Sehingga pada akhirnya kami dapat semakin meningkatkan level of services, meliputi fasilitas dan pengembangan kapasitas bandara, kepada pengguna jasa bandara," imbuhnya.
IATA merupakan organisasi internasional perusahaan penerbangan terbesar di dunia, yang beranggotakan 256 maskapai penerbangan dengan mitra kerja yang tersebar di seluruh dunia. Selain itu, IATA juga memiliki jaringan dan sistem yang andal sehingga dapat membantu Angkasa Pura Airports dalam hal percepatan penerimaan atas pendapatan aeronautika. [DR]
