EN ID

GVK India Minati Bandara Kulon Progo

02 Sep 2014

Kembali ke List


JAKARTA - Kendati baru memasuki tahap sosialisasi, Angkasa Pura Airports optimistis Bandara Kulon Progo yang akan menggantikan Bandara Adi Sucipto di Yogyakarta, ditargetkan akan groundbreaking pada Mei 2015. Corporate Secretary Angkasa Pura Airports, Farid Indra Nugraha mengatakan, Bandara Kulon Progo dengan kebutuhan investasi Rp 7,5 triliun ini akan menjadi bandara pertama yang dibangun tanpa menggunakan dana pemerintah. Bahkan, salah satu investor asing siap digandeng oleh perusahaan.

"Salah satu investor yang tertarik adalah GVK Group, perusahaan dari India yang sukses mengembangkan Bandara Mumbai dan Bangalore. Meski belum ada kesepakatan persentase kepemilikan saham, kami berkeinginan menjadi pemilik mayoritas. Kerja sama telah dilakukan sejak 2011 di atas penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang diteken di New Delhi India," katanya, Minggu (31/8).

Saat ini, ia mengungkapkan, pembangunan Bandara Kulon Progo telah memasuki tahap pembebasan lahan dan telah disiapkan dana Rp 900 miliar untuk itu. Ia juga mengakui, pihaknya saat ini mulai melakukan pendekatan kepada masyarakat setempat terkait pembebasan lahan. Pasalnya, dari 6.802 hektare yang dibutuhkan untuk membangun bandara tersebut sekitar 1.500 hektare masih ada tanah masyarakat yang ditempati 500 keluarga.

"Kami akan melakukan pendekatan mulai awal September, dengan harapan masyarakat dapat menerimanya. Pembebasan lahan ditargetkan memakan waktu sekitar 200 hari," kata Farid. Ia mengungkapkan, pembangunan Bandara Kulon Progo merupakan pengganti Bandara Adi Sucipto yang telah kelebihan kapasitas. "Rencananya Bandara Kulon Progo yang berkonsep airport city dapat beroperasi pada 2017," katanya.

Angkasa Pura Airports menjanjikan desain bandara maupun kelengkapan infrastrukturnya akan lebih baik dari bandara-bandara sebelumnya. Desain khusus telah ditawarkan investor GVK India dengan kekuatan ciri khas Yogyakarta. Bahkan, awal September, Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, dijadwalkan akan meninjau desain yang ditawarkan investor tersebut. [Diani Sekaring Sejati/ Sumber: Sinar Harapan]

Keatas