EN ID

Antisipasi Ebola, Bandara Adisutjitpo Pantau Terminal Kedatangan Luar Negeri

10 Nov 2014

Kembali ke List


SLEMAN - Merebaknya virus ebola di sebagian besar negara Afrika ditambah sudah ditemukannya pasien suspect penyakit tersebut di sejumlah rumah sakit di Indonesia membuat pihak Bandara International Adisutjipto Yogyakarta menyiapkan sejumlah langkah antisipasi. Salah satunya dengan memantau ketat kedatangan penumpang di terminal kedatangan internasional. "Kami tak ingin kecolongan maka dari itu penumpang yang keluar dari terminal kedatangan internasional kami pantau terus," jelas Faizal Indra Kusuma, selaku General Affair and Communication Section Head Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Selasa (4/11).

Untuk langkah antisipasi, pihak salah satu bandara tersibuk di Indonesia itu tidak sendirian. Faizal mengaku pihaknya menggandeng Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Adisutjipto. Koordinasi antar dua instansi sudah dilakukan terutama untuk penyediaan alat pemantau suhu penumpang yang tiba di terminal kedatangan internasional. "Yang punya alatnya KKP dan yang memasang mereka di terminal kedatangan internasional," imbuh dia.

Menurut Faizal, pemasangan alat pemantau suhu tubuh itu sudah dilakukan sejak lama. Sejatinya, alat tersebut dipasang tidak secara khusus karena adanya virus ebola ini, melainkan juga untuk mendeteksi jika ada penumpang yang diduga terjangkit virus penyakit yang asalnya dari luar negeri. Salah satunya SARS. "Setiap penumpang yang datang lalu diminta melewati alat pemindai suhu tubuh itu. Nanti kan terlihat berapa suhu tubuhnya. Jika melewati batas toleransi maka penumpang bersangkutan akan langsung masuk ke ruang kesehatan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut," papar dia.

Tak hanya alat, penyiagaan petugas juga dilakukan. Dua petugas masing-masing dari pihak bandara dan KKP selalu menjaga alat pemindai suhu tubuh itu. "Nanti kerjanya bergantian dari masing-masing instansi," kata dia. Lantas sampai kapan pemasangan alat pemindai suhu tubuh itu dipasang? Faizal menjawab pihaknya masih menunggu instruksi selanjutnya dari General Manager (GM) salah satu bandara internasional itu. [Pardika Dewi RS/Sumber: Suara Merdeka/Foto: nbcnews]

Keatas