EN ID

2014, Bandara Sepinggan Proyeksikan Laba Rp 542 Miliar

05 Apr 2014

Kembali ke List


BALIKPAPAN - Seiring dengan beroperasinya terminal baru Bandara Internasional Sepinggan, pihak Angkasa Pura Airports Cabang Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan memproyeksikan pendapatan perseroan tahun ini bisa menembus angka Rp 542 miliar. Proyeksi pendapatan tersebut, dikatakan Finance and IT Department Head Angkasa Pura Airports Cabang Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan Sugiarto Panca K, memang lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pendapatan perseroan tahun lalu yang mencapai Rp 222 miliar. "Itu pendapatan secara keseluruhan. Kalau laba sebelum pajak tahun lalu realisasinya mencapai Rp 99 miliar," terangnya ditemui Kaltim Post, Jumat (4/4).

Sementara untuk tahun 2012 silam, Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan mencatatkan pendapatan operasional mencapai Rp 231 miliar dengan total laba mencapai Rp 105 miliar mengingat pengelolaan sisi udara masih berada di Angkasa Pura Airports. Panca menerangkan, operasional terminal baru ini juga merupakan babak baru pengelolaan Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan. Dengan konsep pelayanan yang lebih baik serta adanya mal dengan konsep butik diyakini mampu mendongkrak pendapatan pada masa mendatang.

"Mulai tahun lalu, pengelolaan sisi udara sudah tidak berada di tangan  Angkasa Pura Airports, padahal potensi pendapatan dari pengelolaan sisi udara bisa mencapai angka kurang lebih Rp 20 miliar. Hanya saja memang kami sudah menyiapkan beberapa sisi untuk menutupi ketiadaan sisi udara ini, salah satunya dengan area komersial," ujar dia.

Ia melanjutkan, raihan laba bandara kebanggaan masyarakat Balikpapan ini tahun lalu menduduki peringkat tiga  bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura Airports setelah Bandara Internasional Ngurah Rai dan Bandara Internasional Juanda. Panca menjelaskan, posisi tersebut sudah cukup bagus mengingat dua bandara yang berada di atas Sepinggan Balikpapan merupakan bandara dengan komposisi jumlah penumpang domestik dengan internasional relatif berimbang. Sementara Bandara Internasional Sepinggan sampai saat ini masih didominasi oleh penumpang domestik.

Selain adanya area komersial yang lebih luas dan lengkap di bandara yang menelan biaya Rp 1,8 triliun ini, Panca menyebut tarif PJP2U juga menjadi sisi yang paling dominan terhadap pendapatan Angkasa Pura Airports. "Semoga saja realisasinya bisa lebih tinggi dari proyeksi kami,"harapnya. [Diani Sekaring Sejati/Sumber: Kaltim Pos]

Keatas