EN ID

Komisaris dan Direksi Angkasa Pura Airports Lakukan Rapat Pembahasan RKAP 2015

09 Nov 2014

Kembali ke List


BOGOR - Jajaran Komisaris dan Jajaran Direksi Angkasa Pura Airports didampingi oleh para direksi anak perusahaan serta beberapa pejabat melaksanaakan rapat Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan 2015, Minggu lalu (9/11). Diawali dengan paparan kinerja 2014 hingga quartal tiga, rapat dilaksanakan dengan seksama untuk menyimak proyeksi keuangan dan operasional sepanjang tahun 2015. Kegiatan berlangsung di Novotel Resort Bogor mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.30 WIB. Hadir saat itu sekitar 30 orang pejabat termasuk seluruh direksi kelima anak perusahaan.


Dalam kesempatan tersebut, President Director Angkasa Pura Airports, Tommy Soetomo menyampaikan pandangan dan perspektif ekonomi tahun 2015. Dalam penjelasannya, kondisi perekonomian Indonesia akan masih mengalami tekanan. Kondisi ini juga akan dialami oleh negara lainnya. "Sebagai motor penggerak ekonomi, RRT hanya tumbuh sekitar 7%-an sedangkan negara kita hanya sekitar 5,6 %. Tentunya, semua ini berdampak terhadap pertumbuhan total jumlah penumpang yang diprediksi stagnan. Jumlahnya tidak akan jauh berbeda dengan tahun 2014", imbuhnya dalam paparan di hadapan Dewan Komisaris.


Sebagai pengelola bandara di kawasan tengah dan timur Indonesia, Angkasa Pura Airports menghadapi tantangan yang cukup berat di semester pertama 2014. Kontraksi dan perlambatan ekonomi berimplikasi terhadap pertumbuhan negatif di beberapa bandaranya. Diantaranya adalah Bandara Frans Kaisiepo – Biak yang turun hingga 20,65% untuk penerbangan domestiknya. Namun demikian, enam bandara Angkasa Pura Airports tetap mengalami pertumbuhan positif untuk lalu lintas penumpang domestik yaitu Bandara Pattimura-Ambon, Bandara Lombok Praya-Lombok, Bandara Ahmad Yani-Semarang, Bandara Adisutjipto-Yogyakarta, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan-Balikpapan dan Bandara I Gusti Ngurah Rai-Bali.

Hingga akhir tahun 2014, perusahaan memprediksi akan memperoleh pendapatan konsolidasi sekitar Rp 868 milyar. Dewan Komisaris pada akhirnya menyetujui dan dapat menerima paparan dan Rencana Kerja Anggaran dan Pengeluaran perusahaan tahun 2015. [Handy Heryudhitiawan]

Keatas