EN ID

Junjung Kearifan Lokal, Bandara Adisutjipto Suguhkan Bahasa Jawa dalam Pelayanan Informasi

17 Jul 2017

Kembali ke List


YOGYAKARTA - Bahasa Jawa, salah satu kearifan budaya lokal Daerah Istimewa Yogyakarta,  dihadirkan di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, Sleman, mulai hari ini, Senin (17/7/2017). 

“Bahasa Jawa, bahasa dan dialek yang biasa digunakan oleh masyarakat di Pulau Jawa kini dapat langsung dirasakan di bandara. Penumpang yang datang dan pergi melalui Bandara Adisutjipto akan merasakan nuansa khazanah budaya Yogyakarta dengan hadirnya informasi announcement yang menggunakan Bahasa Jawa,” ujar Corporate Secretary Angkasa Pura Airports Israwadi.

Bandara Internasional Adisutjipto menambahkan layanan kepada penumpang dengan menghadirkan Bahasa Jawa dalam penyampaian informasi announcement di bandara, yang saat ini disampaikan dalam 2 bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Penambahan bahasa dalam penyampaian informasi announcement ini diharapkan dapat menghadirkan nuansa “keramahan” Yogyakarta di bandara, sekaligus untuk mengenalkan dan mempromosikan Bahasa Jawa sebagai bahasa daerah baik kepada wisatawan domestik maupun mancanegara yang melalui Bandara Adisutjipto. 

Yogyakarta yang merupakan salah satu destinasi utama di Pulau Jawa, memberikan peranan penting bagi bandara dalam mendukung industri kepariwisataan suatu daerah. Bandara menjadi etalase karena fungsi konektivitasnya dari dan menuju suatu lokasi wisata. Hal ini pula menjadi langkah Angkasa Pura Airports Kantor Cabang Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta dalam mendukung Pemerintah Daerah untuk mencapai target 4% wisatawan yang berkunjung di Yogyakarta pada tahun 2018, melalui promosi wisata DIY. 

“Ini menjadi yang pertama. Bandara Adisutjipto merupakan bandara pertama yang menghadirkan Bahasa Jawa dalam penyampaian informasi announcement kepada penumpang. Semoga ini dapat menjadi wujud komitmen kami dalam memberikan pelayanan dan kenyamanan kepada pengguna jasa bandara, sekaligus sebagai upaya mendukung kearifan lokal seni budaya dan pariwisata di Yogyakarta,” kata Israwadi. [AD]

Keatas