EN ID

Gara-gara Pemotor, Manggupre Airlines Terbakar di Bandara Frans Kaisiepo Biak

27 Sep 2013

Kembali ke List


BIAK - Sebuah pesawat jenis B737-800NG dengan nomor penerbangan MAN073 milik Manggupre Airlines rute Sentani-Biak terbakar di landasan pacu Bandara Frans Kaisiepo, Biak, Kamis (26/9) pukul 10.30 WIT. Penyebabnya, ada pengendara motor yang melintasi landasan pacu di sekitar zona pendaratan. Akibat peristiwa ini dilaporkan 3 orang meninggal dunia, 18 orang luka berat, 27 orang luka ringan, dan 116 orang lainnya selamat.

Pilot pesawat yang membawa 162 orang tersebut sebelumnya sempat melaporkan posisi pesawat di final landasan pacu 29 dan siap untuk mendarat. Namun, pada posisi short final pilot pesawat melaporkan ada pengendara motor yang melintasi landasan pacu di sekitar zona pendaratan. Dengan cepat pilot mengambil keputusan bahwa pesawat harus go-around (naik kembali untuk mengulangi pendekatan). Namun naas, usaha tersebut gagal. Saat berusaha naik kembali pesawat justru kehilangan daya angkat dan meluncur tak terkendali. Pesawat baru berhenti setelah keluar dari landasan pacu ke arah kiri, berada sekitar 700 meter sebelah barat apron Bandara Frans Kaisiepo. Tampak asap mengepul dari mesin kiri pesawat diikuti kobaran api.

Dengan sigap, petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) langsung menuju ke pesawat untuk melakukan pertolongan kepada para penumpang dan memadamkan api. Setelah api berhasil dipadamkan, petugas PKP-PK dibantu unit-unit terkait melakukan evakuasi para penumpang pesawat sesuai prosedur yang telah ditetapkan dalam Airport Emergency Plan Bandara Frans Kaisiepo Biak.

Korban luka berat yang mungkin masih dapat tertolong segera diprioritaskan. Mereka diangkut dengan mobil ambulans ke rumah sakit terdekat. Para penumpang yang selamat dievakuasi ke crisis center Bandara Frans Kaisiepo guna untuk mendapatkan penanganan dan pendataan lebih lanjut oleh tim medis dan pihak maskapai. Lokasi kecelakaan kemudian diamankan oleh tim gabungan dari petugas keamanan bandara dan TNI-AU sampai kedatangan tim investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Kejadian tersebut merupakan rangkaian simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat(PKD) dan Aviation Security Exercise Dirgantara Raharja ke-73 di Bandara Frans Kaisiepo yang mengambil tema "Dengan Pelaksanaan Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat Dirgantara Raharja ke-73 Kita Wujudkan Sistem Koordinasi yang Efektif dan Terpadu". General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Frans Kaisiepo Merpin Butarbutar mengatakan, latihan PKD ini merupakan uji kesiapan kemampuan personel dan uji pelaksanaan koordinasi seluruh instansi terkait dalam menghadapi terjadinya kecelakaan pesawat.

"Latihan PKD ini dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakan pesawat terbang dimana kecelakaan penerbangan selalu menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda. Angkasa Pura Airports selaku pengelola bandara diharapkan mampu memberikan pertolongan dan selalu siap melakukan koordinasi serta melakukan latihan bersama dengan instansi-instansi terkait yang meiliki potensi dalam menanggulangi bahaya dari kecelakan pesawat yang terjadi di Bandara Frans Kaisiepo," terang Merpin.

"Melalui latihan rutin seperti ini, saya harap keterampilan dan kemampuan personel dengan didukung sarana dan prasarana yang ada dapat mengurangi tingkat akibat, baik korban jiwa maupun harta benda," imbuh Operation Director Angkasa Pura Airports Yushan Sayuti, yang juga turut hadir dalam kegiatan tersebut. [Arif Haryanto]

Keatas