SURABAYA- Jumlah pengguna Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, sudah mencapai 16,3 juta orang dari kapasitas 6,5 juta orang per tahun. Sebagai langkah antisipasi, gedung terminal dan landasan pacu baru akan dibangun pada 2015.
"Pertumbuhan penumpang sekitar 13 persen per tahun. Kelebihan kapasitas bandara dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Maka, rencana ini harus direalisasikan," kata Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Jawa Timur Wahid Wahyudi di sela-sela diskusi pengembangan Bandara Juanda, Senin (10/6), di Surabaya.
Upaya yang sudah dilakukan saat ini bertujuan meningkatkan kapasitas terminal lama dan membangun terminal 2 yang ditargetkan selesai akhir 2013. Dengan tambahan terminal 2, kapasitas bertambah menjadi 14 juta orang per tahun, masih di bawah jumlah realisasi penumpang sebanyak 16,3 juta orang per tahun. Karena itu, terminal baru atau terminal 3 harus segera dibangun sekaligus dengan landasan pacu yang baru.
Landasan pacu baru itu, sesuai rencana, dibuat sepanjang 3.600 meter. Panjang landasan pacu saat ini 3.000 meter. Pembangunan terminal 3 dan landasan pacu diperkirakan perlu dana hingga Rp 8 triliun. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara, pengembangan bandara dilakukan badan usaha atau PT Angkasa Pura I (Persero) untuk Bandara Juanda.
"Kami sedang diskusikan apakah ada celah dalam peraturan itu supaya dana dapat diambil dari APBD atau APBN," kata Wahid. Alasannya, dengan biaya setinggi itu, PT Angkasa Pura I sulit mengembalikan dana yang diinvestasikan.
Menurut Head of Corporate Planning and Performance PT Angkasa Pura I (Persero) Yudhaprana Sugarda, pengembangan Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, tidak dapat menggunakan dana pemerintah karena peraturan pemerintah itu.(Arif Haryanto/Sumber: Kompas)
