EN ID

Bandar Udara Selaparang Difungsikan Kembali

09 Apr 2014

Kembali ke List


Mataram - Bandara Selaparang di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, difungsikan kembali oleh Angkasa Pura Airports, Senin, 7 April 2014. Peresmiannya dilakukan oleh Wali Kota Mataram Ahyar Abduh yang ditandai dengan pemecahan kendi berbunga di depan pesawat latih PK ROQ milik Bali International Flight Academy (BIFA) dan pesawat PK LLB milik Lombok Institute of Flight Technology (LIFT). Kedua pesawat tersebut kemudian terbang mengelilingi Kota Mataram.

Bandar Udara Selaparang difungsikan untuk kepentingan sekolah penerbangan dan wisata MICE (meeting, incentive, convention, exhibition). LIFT merupakan sekolah penerbangan yang berpusat di Lombok. Sedangkan home base BIFA terdapat di Buleleng, Bali. Operation Director Angkasa Pura Airports Yushan Sayuti mengatakan akan menjadikan Bandara Selaparang sebagai aviation center. Tidak hanya sekolah penerbang, tetapi juga mekanik, pramugari, dan semua kegiatan yang berkaitan dengan bandar udara.

Pemuda di sekitar Bandara Selaparang juga diberi kesempatan untuk mendapatkan pendidikan kedirgantaraan. Ini sekaligus sebagai bentuk corporate social responsibility (CSR) Angkasa Pura Airports. "Kami akan mendatangkan para ahli dari perusahaan penerbangan Boeing maupun maskapai lainnya," katanya. Menurut Yushan, pesawat TNI AU sekelas ATR 42 juga diizinkan menggunakan landas pacu Bandara Selaparang dengan panjang 2.100 meter dan lebar 40 meter. Namun tidak bisa untuk pesawat Hercules.

Ahyar Abduh mengatakan tidak memperoleh kompensasi dana dari pengoperasian kembali Bandara Selaparang. "Tapi kami akan mendapatkan dampak ekonomi dari keberadaan sekolah penerbangan dan wisata MICE di sini," ujarnya kepada Tempo di sela acara peresmian. Sewaktu beroperasi secara komersial, pendapatan asli daerah Pemerintah Kota Mataram yang bersumber dari Bandara Selaparang Rp 700 juta. Jumlah tersebut dinilai kecil dibanding seluruh pendapatan daerah senilai Rp 53 miliar. Kini pendapatan asli daerah Mataram sudah mencapai Rp 134 miliar.

Namun Ahyar meminta kompensasi perizinan dari Angkasa Pura Airports untuk keperluan infrastruktur, yakni membuat jalan underpass, menerobos landas pacu agar membuka akses jalan baru. Bandara Selaparang sejak 1 Oktober 2011 ditutup karena beralihnya layanan penerbangan sipil dan komersial ke Bandara Internasional Lombok di Tanak Awu, Kabupaten Lombok Tengah. [Diani Sekaring Sejati/Sumber: Tempo.co]

Keatas