EN ID

Angkasa Pura Airports Buka Lebar Peluang Kerja Sama Tenant dengan Mitra Potensial di Bandara Juanda Surabaya

24 Oct 2018

Kembali ke List


SURABAYA - Seiring dengan rencana pengembangan Bandara Juanda Surabaya hingga tahun 2021,. Angkasa Pura Airports memperbesar saluran dan intensitas komunikasi serta peluang kerja sama dengan para calon mitra tenant di Bandara Juanda Surabaya melalui kegiatan Tenant Gathering Juanda International Airport di Hotel J.W. Marriot, Surabaya, Rabu (24/10).

Bandara Juanda Surabaya merupakan bandara kedua terbesar dari sisi trafik penumpang pesawat di antara tiga belas bandara yang dikelola Angkasa Pura Airports  setelah Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Pada 2017 lalu, trafik penumpang di Bandara Juanda mencapai 20,1 juta orang. Pada 2018 ini, trafik penumpang di Bandara Juanda diprediksi mengalami peningkatan menjadi 21,2 juta penumpang, tumbuh 5,5%. 

“Angka 20 jutaan penumpang setiap tahunnya di Bandara Juanda ini merupakan pasar potensial bagi para pemilik bisnis ritel. Oleh karena itu kami mengundang para pemilik bisnis dan merek untuk hadir sebagai tenant di Bandara Juanda Surabaya untuk memberikan pelayanan kepada penumpang dan tumbuh bersama Angkasa Pura I,” ujar Direktur Pemasaran dan Pelayanan Angkasa Pura Airports  Devy Suradji.

Selain memberikan pelayanan jasa kebandarudaraan yang mengutamakan aspek safety, security, service, and compliance (3S 1C), Angkasa Pura Airports juga sangat memperhatikan kenyamanan penumpang pesawat. Kenyamanan di bandara merupakan faktor utama untuk mendorong penumpang dan calon penumpang berlama-lama berada di terminal bandara dan membelanjakan uang mereka di bandara. Oleh karena itu, Angkasa Pura Airports  terus berupaya untuk meningkatkan kenyamanan di Bandara Juanda.

Salah satu upaya yang dilakukan baru-baru ini untuk meningkatkan kenyamanan adalah dengan menghadirkan fasilitas check-in (lapor diri) mandiri melalui Kiosk. Fasilitas ini yang tersedia di Terminal 1A sebanyak 4 unit dan Terminal 1B sebanyak 7 unit ini mempermudah penumpang yang bepergian tanpa bagasi tercatat atau hanya membawa tas untuk dibawa ke kabin pesawat. 

Upaya ini dilakukan untuk menjaga raihan ketepatan waktu Bandara Juanda yang diakui secara internasional sebagai “Bandara Tepat Waktu se-Asia Tenggara” pada Agustus 2018 berdasarkan laporan bulanan lembaga analis perjalanan udara asal Inggris OAG. Dalam laporan tersebut, kinerja on-time performance (OTP) mencapai 93,7% di mana dengan angka ini menempatkan Bandara Juanda pada posisi pertama di atas Bandara Don Mueang Bangkok (83,9%) pada posisi dua dan Bandara Changi Singapura (82,8%) pada posisi ketiga.

Penghargaan serupa dari OAG pada konteks waktu satu tahun dan pada tingkat dunia, yaitu pada 2017, juga diraih oleh Bandara Juanda. Bandara Juanda mencatatkan diri sebagai bandara paling tepat waktu di dunia pada kategori bandara besar (bandara dengan 10-20 juta penumpang per tahun), dengan tingkat OTP rata-rata 90,30%, bersaing dengan Bandara Honolulu di Amerika Serikat (87,53%), Bandara Salt Lake City di Amerika Serikat (87,2%), Bandara Brasilia di Brazil (87,07%), dan Bandara Brisbane di Australia (86,71%). Tingkat ketepatan waktu ini menunjukkan proses keberangkatan penumpang yang relatif cepat dan meminimalisir antrean di konter check-in. Hal ini merupakan salah satu indikator kenyamanan suatu bandara. 

Upaya peningkatan pelayanan di Bandara Juanda juga diapresiasi oleh organisasi kebandarudaraan global Airports Council International (ACI) dengan menganugerahkan penghargaan bergengsi dunia Airport Service Quality (ASQ) Awards 2017 kepada Bandara Juanda dengan predikat “The 3rd World Best Airport by Size 15-25 million” (Peringkat Ketiga Bandara Terbaik di Dunia kategori bandara berpenumpang 15-25 juta orang per tahun). ASQ Awards merupakan penghargaan tahunan tertinggi bagi bandara-bandara dengan tingkat pelayanan terbaik di dunia yang dilakukan oleh ACI. 

“Berbagai penghargaan tersebut menunjukkan keseriusan Angkasa Pura Airports  dalam memberikan kenyamanan dan pengalaman berkesan kepada penumpang di bandara sehingga dengan kenyamanan yang didapatkan, mereka tidak berpikir panjang untuk mengeluarkan uang lebih untuk berbelanja di bandara,” kata Devy Suradji. 

Untuk menambah kenyamanan penumpang di terminal, khususnya Terminal 1 Bandara Juanda, pada awal 2019 mendatang manajemen akan melakukan perubahan layout letak tenant dan perluasan Terminal 1 ke arah timur seluas 45.000 meter persegi. Perluasan ini akan menambah kapasitas Terminal 1 yang saat ini dapat menampung 10 juta orang per tahun menjadi 17 juta orang per tahun nantinya. Nantinya jumlah gate keberangkatan pun bertambah dari 12 gate menjadi 16 gate. 

Nantinya juga akan terdapat terminal khusus umrah sehingga kedatangan dan keberangkatan jamaah umrah terpisah dengan penerbangan regular. Terminal umrah ini merupakan bagian dari Terminal 1 yang berada di sisi timur. Selain itu juga akan dibangun gedung parkir untuk menampung kendaraan sehingga nantinya kendaraan parkir di gedung beratap.

Tenant-tenant di bandara-bandara Angkasa Pura Airports  merupakan salah satu mitra strategis yang dapat meningkatkan kinerja bisnis bandara. Para tenant ini juga berperan dalam memberikan pengalaman yang berbeda dan memberikan kenyamanan di bandara. “Oleh karena itu forum komunikasi ini sangat penting dan membantu untuk melakukan diskusi terbuka dengan para tenant,” ujar Devy Suradji.

Untuk memanfaatkan peluang kerja sama bisnis di bandara ini, Angkasa Pura Airports mengundang para pemilik bisnis dan merek untuk ikut serta pada proses seleksi yang akan dibuka pada November 2018 hingga Januari 2019 di mana informasi rinci mengenai proses tersebut dapat dilihat di situs http://juanda-airport.com/ dan media massa. [DR]

Keatas