Yogyakarta - 3 orang berperilaku mencurigakan keluar masuk area keberangkatan internasional Bandara Internasional Adi Sutjipto, Kamis (22/05). Kecurigaan ini datang dari petugas CCTV Bandara yang melihat ketiga pelaku tersebut mondar-mandir di area keberangkatan dan terlihat merencanakan sesuatu yang kemudian sesekali membaur dengan penumpang lain.
Melihat kejadian tersebut tim keamanan bandara memberi perintah untuk memperketat penjagaan dan meningkatkan kewaspadaan. Tidak lama setelah kecurigaan tersebut timbul, Operator X-Ray Bandara Internasional Adi Sutjipto mendeteksi benda mencurigakan di dalam tas yang dibawa oleh salah satu dari ketiga pelaku tersebut. Tim keamanan memastikan bahwa benda tersebut adalah bagian dari senjata api yang diurai. Pada saat akan dilakukan pemeriksaan tas secara manual, pelaku tersebut menolak dengan berbagai alasan. Tidak hanya itu saja, ia juga mencoba melarikan diri dan melakukan perlawanan tetapi dapat dicegah dan dilumpuhkan oleh petugas aviation security (avsec) bandara.
Mengetahui salah satu temannya ditangkap, kedua orang yang mencurigakan tadi melakukan penyanderaan terhadap salah satu penumpang. Melihat perilaku tidak bersenjata, petugas avsec dibantu oleh penumpang lain berhasil melumpuhkan kedua orang tersebut. Kemudian ketiga pelaku dibawa ke ruang pemeriksaan untuk dilakukan pemeriksaan awal. Dalam pemeriksaan awal, ketiga pelaku sama sekali tidak koorporatif dan sesekali terdengar mengeluarkan ancaman. Di lain sisi, petugas CCTV melakukan review. Didapati dari hasil review tersebut, pelaku masuk ke terminal melalui underpass dan terpantau meninggalkan bungkusan diantara dinding dan pembatas elevator. Tim keamanan bandara segera melakukan penyisiran di underpass dan menemukan barang yang dicurigai sebagai bom. Pemasangan Security Line dan sterilisasi di area underpass segera dilakukan. DANLANUD Adisutjipto memberikan instruksi kepada jajarannya untuk mengecek TKP dan menghubungi tim penjinak bom. Bom berhasil diledakkan dengan aman di area parkir utara Bandara Adi Sutjipto hanya dalam hitungan menit dari awal waktu kejadian.
Kejadian tersebut hanyalah skenario dari latihan Penanggulangan Keadaan Darurat Dirgantara Raharja ke-76 yang diselenggarakan oleh Angkasa Pura I cabang Bandara Internasional Adi Sutjipto Yogyakarta. Kejadian rekayasa tersebut memang sudah direncanakan sebelumnya sebagai komitmen Angkasa Pura I Cabang Bandara Adi Sutjipto dalam rangka untuk mengevaluasi kinerja bandara dari segi sumber daya manusia, peralatan dan perlengkapan operasional yang digunakan untuk kesiagaan terlebih lagi dalam keadaan darurat.
Latihan PKD ini bukan yang pertama kalinya digelar. Rangkaian kegiatan PKD yang dilakukan kali ini tidak hanya sebatas simulasi penanganan ancaman bom saja, namun juga dibarengi dengan simulasi kecelakaan pesawat, dan simulasi kebakaran di terminal keberangkatan internasional. General Manager Bandara Internasional Adi Sutjipto, Andi Gunawan Wirson, mengatakan bahwa dengan adanya latihan penanggulangan keadaan darurat semacam ini, pihaknya akan selalu siap dengan segala resiko serta dapat mengurangi kemungkinan resiko yang akan terjadi. [Pardika Dewi Retno S.]
