EN ID

Training Transformasi Manajemen Pengadaan Batch I

23 Oct 2013

Back to List


JAKARTA - Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan di bidang strategic procurement, transformasi procurement, dan procurement performance management, Training and Development Group Angkasa Pura Airports menggelar kegiatan "Training Transformasi Manajemen Pengadaan Batch I". Acara yang dibuka oleh Human Capital and General Affair Angkasa Pura Airports Daan Achmad ini diadakan di Gedung Center for Excellence Angkasa Pura Airports, Kemayoran, Jakarta, 22 hingga 24 Oktober 2013.

"Training ini juga untuk merencanakan perubahan peraturan (SOP) pengadaan barang atau jasa untuk menghasilkan barang dan atau jasa yang memiliki value for money lebih tinggi melalui  kualitas barang dan atau jasa yang lebih baik, service level kinerja dan pelayanan penyedia barang yang lebih baik, total biaya pembelian (TCO) yang lebih rendah, serta waktu proses (order-payment) yang lebih pendek," ujar Head of Procurement Angkasa Pura Airports I Wayan Sutawijaya.

Kegiatan ini diikuti oleh para group head, beberapa general manager, departement head, section head, serta team leader di lingkungan Angkasa Pura Airports. Diharapkan setelah diadakannya kegiatan ini maka proses pengadaan barang dan jasa di Angkasa Pura Airports dapat dilakukan dengan memenuhi prinsip-prinsip pengadaan yang efisien, efektif, transparan, terbuka, bersaing, adil/tidak diskriminatif, akuntabel, tepat kualitas, kuantitas, tepat waktu, tepat sumber, dan tepat harga untuk mencapai strategic plan perusahaan. "Selain itu diharapkan akan dapat dihasilkan peraturan (SOP) yang sesuai dengan nafas dan jiwa perusahaan. Juga proses pengadaan nantinya akan berorientasi pada kontrak long term, tidak transaksional, dan end to end (procure to pay)," jelas Wayan.

Selanjutnya, Wayan berharap dengan adanya tranformasi strategic procurement ini selain melakukan perubahan SOP, juga rencana untuk pengadaan barang atau jasa secara elektronik (e-procurement) guna meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dapat diwujudkan. "Sehingga persaingan sehat antar pelaku usaha dapat lebih cepat terbentuk. Ini akan mendorong terwujudnya optimalisasi dan efisiensi belanja perusahaan," imbuh Wayan. [Arif Haryanto]

Up