BALIKPAPAN – Setelah penantian selama kurang lebih 3
tahun, terminal baru Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan akhirnya
beroperasi, Sabtu (22/3) kemarin. Operasional terminal baru ini
ditandai pengalungan bunga pada penumpang pertama yang menggunakan
bandara tersebut. Kemarin, pesawat yang pertama mendarat adalah maskapai
Garuda Indonesia GA 560 tujuan Jakarta-Balikpapan. Sementara yang pertama berangkat adalah Lion Air JT 763 tujuan Jakarta.
Penyambutan dilakukan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak bersama
jajaran petinggi Pemerintahan Kota Balikpapan serta manajemen Angkasa Pura Airports. Operation Director Angkasa Pura Airports Yushan Sayuti mengatakan,
luas terminal baru ini 8 kali lipat dibandingkan terminal lama.
Karena itu, dia berharap bisa meningkatkan indeks kepuasan konsumen
(customer satisfaction index) terhadap layanan bandara. "Kami target
customer satisfaction index tahun ini bisa menjadi 3,83 atau meningkat
dari sebelumnya 3,52," ujarnya, membacakan sambutan President Director Angkasa Pura Airports kemarin. Terminal baru ini nantinya akan mampu menampung 10 juta penumpang tiap
tahunnya, meningkat dari kapasitas terminal lama yang hanya 1,7 juta
penumpang saja. Tahun lalu saja, terminal ini sudah menampung 7,2 juta
penumpang. General Manager Angkasa Pura Airports Bandara Sepinggan Wendo Asrul Rose
menyebut, saat ini rata-rata pertumbuhan penumpang di bandara kebanggaan
warga Kaltim ini sebesar 14-16 persen.
Dengan tren pertumbuhan tersebut, Wendo menyebut dalam dua tahun ke
depan kapasitas terminal baru mencapai 100 persen. "Hanya saja kami
proyeksikan pertumbuhan di angka 12 persen, sehingga kemungkinan besar
tahun 2019 angka tersebut (10 juta penumpang, Red) baru terpenuhi," terang Wendo. Dia menambahkan, operasional terminal baru juga telah diikuti oleh
beberapa tenant yang sebelumnya telah lolos lelang tahap pertama. Ia
mengatakan, tenant yang sudah bisa melayani penumpang tersebut antara
lain Kopitiam, Polo, Flamengo, Blue Sky Lounge, Garuda Lounge, Gogo dan
Franch, dan lainnya. Pihak Angkasa Pura Airports sebelumnya menyediakan sekitar 80 titik
yang akan diisi oleh tenant, sampai saat ini sudah 40 persen atau 32
titik yang terisi.
Sementara sisanya, dikatakan Wendo akan segera dilakukan lelang dalam
waktu dekat. “Hanya saja untuk tahap kedua nanti tidak melalui website
seperti tahap pertama, siapa saja yang ingin mengajukan tenant bisa
menyerahkan proposal ke kantor Angkasa Pura Airports Bandara Sepinggan Balikpapan,â€
terangnya. Tidak hanya tenant yang melayani food and beverages semata, terminal
baru juga akan dilengkapi tenant dari perbankan, mesin ATM, hingga
counter taxi dan travel. Kendati dilengkapi dengan beragam fasilitas
internasional, tarif Passenger Service Charge (PSC) di Sepinggan akan tetap sama dengan
yang saat ini berlaku yakni Rp 40 ribu.
SBY TERTUNDA
Sementara untuk peresmian yang rencananya akan dilakukan oleh Presiden
RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Operation Director Angkasa Pura Airports Yushan Sayuti mengaku akan diundur dari target awal 27 Maret mendatang.
“Kami sudah dapat info bahwa Bapak Presiden tidak bisa meresmikan pada
tanggal tersebut. "Nah untuk kapan beliau (SBY, Red) akan meresmikan, kami masih menunggu
kabar, namun kemungkinan besar beliau sendiri yang akan meresmikan," terangnya. Di sisi lain, kendati sudah beroperasi, progres pembangunan
terminal baru mencapai 96 persen dan rencananya akan rampung pada awal
April mendatang.
"Memang ada beberapa bagian yang harus disempurnakan, tapi hal tersebut
tak akan mengganggu kenyamanan penumpang. Insya Allah April sudah 100
persen," terang Pimpinan Proyek Bandara Internasional Sepinggan
Balikpapan Taochid Purnomohadi. Terminal baru senilai Rp 2 triliun lebih
ini akan dilengkapi dengan check in counter yang jumlahnya ditambah
menjadi 76 unit dari sebelumnya hanya 26 unit. Semua petunjuk alur penumpang telah disiapkan. Namun secara garis
besar, lantai 1 dan 2 adalah terminal kedatangan, lantai 3 terminal
keberangkatan, sedangkan lantai empat adalah mezzanine atau balkon yang
dimanfaatkan untuk business class lounge. Bicara fasilitas, Angkasa Pura Airports juga
menyediakan 46 unit eskalator yang bisa digunakan oleh calon penumpang
di terminal berkonsep mal ini.
Selain itu, penyandang disabilitas juga diberikan lift khusus dan
toilet khusus. Terminal baru juga akan dilengkapi dengan area komersial
seluas 33.000 m2 dengan konsep boutique mall. Ini yang pertama di
Indonesia. Sampai sejauh ini, jumlah tenant yang memastikan diri
bergabung dari terminal lama sekitar 25 tenant. Jumlah tersebut akan terus bertambah seiring proses lelang area
komersial tahap kedua yang akan dilakukan Angkasa Pura Airports. Akses internet gratis
(WiFi) juga akan diberikan bagi calon penumpang. Sistem Airport
Operation Control Center (AOCC) di Sepinggan dipastikan bakal
menggunakan teknologi terkini dan pertama di Indonesia, yakni Airport
Operation Data Base (AODB).
Teknologi tersebut merupakan teknologi milik UFIS. Teknologi AODB
sebelumnya sudah diaplikasikan di beberapa bandara luar negeri seperti
Dubai dan Thailand. Teknologi ini memiliki beberapa kelebihan. Antara
lain jika terjadi perubahan jadwal penerbangan, maka sistem akan
menampilkan Flight Information Display System (FIDS) di seluruh bandara
yang terkoneksi dengan Bandara Sepinggan. Dari sisi keamanan, dengan teknologi ini semua kegiatan penumpang bisa
dipantau langsung oleh petugas yang bekerja di AOCC. Sehingga jika ada
gangguan yang muncul, semisal kerusakan alat, akan cepat terdeteksi.
AODB ini juga akan terkoneksi dengan seluruh CCTV yang berjumlah lebih
dari 240 unit. Sistem lain yang digunakan oleh terminal baru adalah Baggage Handling
System (BHS) dengan Hold Baggage Screening (HBS). HBS mengubah pola
check in penumpang. Dengan HBS, seluruh pemeriksaan penumpang, bagasi
termasuk boarding pass dikemas jadi satu menggunakan scan barcode.
Barcode inilah yang akan terintegrasi dengan pola bagasi (Baggage
Handling System). [Diani Sekaring Sejati] (Kaltim Pos)