EN ID

Gubernur Indikasikan Nama Sultan Aji Sulaiman untuk Bandara Sepinggan

23 Mar 2014

Back to List


Balikpapan -  Gubernur Kalimantan Timur Awang Farouk Ishak mengindikasikan bahwa nama Sultan Aji Muhamad Sulaiman akan menggantikan nama Bandara Sepinggan pada saat diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono nantinya. "Saya sudah menghadap Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk meminta beliau meresmikan bandara ini dan beliau bersedia untuk meresmikannya tetapi setelah kegiatan pemilu....Grand openingnya akan dilakukan oleh Bapak Presiden. Tunggu tanggal pastinya," katanya dalam sambutan syukuran pengoperasian terminal baru (soft opening), di Balikpapan, Sabtu.

Menurut dia, pihaknya telah menyosialisasikan nama itu. "Kita akhirnya menyepakati nama ini yang mendapat dukungan Wali Kota, Ketua DPRD Balikpapan dan seluruh komponen masyarakat Balikpapan....Kita harus menempatkan leluhur kita di tempat yang terhormat." Awang menggambarkan langkah orang Balikpapan ini seperti menyusul orang Bugis, Riau, Aceh, Palembang, Ternate, Batam, dan Lampung dalam menamai bandara mereka masing-masing dengan tokoh-tokoh kearifan lokal sehingga lahirlah nama seperti bandara Sultan Hasanuddin, Syarif Kasim II, Iskandar Muda, Sultan Mahmud Badaruddin II, Sultan Babullah, Hang Nadim dan Radin Inten II.

Dengan selesainya pembangunan infrastruktur bandara bertaraf internasional yang dikerjakan sendiri ini menjadi kebanggaan Kaltim dan diharapkan agar dilakukan pengelolaan bandara dengan pelayanan kelas dunia. Ia menghargai kerjasama Angkasa Pura Airports dalam menjaga image performance yang telah dirintis oleh General Manager Bandara Sepinggan Wendo Asrul Rose yang pujinya karena transparansi sehingga boleh dijadikan benchmark untuk seluruh proyek di Kaltim.

"Ke depan panjang landasan pacu akan ditambah lagi dari 2500 meter menjadi 3250 meter yang lahan reklamasinya sudah dipersiapkan, serta telah dipikirkan pula infrastruktur penunjang lainnya," katanya. Awang mencita-citakan terwujudnya jembatan udara Kaltim yang menghubungkan Balikpapan dengan daerah lain di pedalaman dan perbatasan sehingga diperlukan pembangunan lebih banyak lagi landasan pacu minimal dengan panjang 1800 meter yang bisa didarati pesawat ATR 72 Garuda dan Hercules TNI.

Ia yakin dengan memacu pembangunan infrastruktur maka target percepatan pembangunan ekonomi Indonesia khususnya di Kaltim, yang termasuk koridor ketiga nasional proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembanguan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dapat tercapai, mengingat sumber daya alam Kaltim yang melimpah. Kaltim memiliki keunggulan komparatif dibanding daerah lain sebagai penghasil minyak dan gas lebih dari 37 persen nasional, 222 juta ton batu bara, dan perkebunan yang luasnya 1,3 juta hektar. [Diani Sekaring Sejati] (Tempo)

Up