EN ID

BANDARA SULTAN HASANUDDIN MENUJU WORLD CLASS

10 May 2011

Back to List


Selamat datang di Makassar! Suatu kebanggaan dapat mewawancarai Anda sebagai pejabat baru.

Terima kasih banyak. Senang bisa berkenalan dengan Anda. Saya memang pejabat baru yang menggantikan Pak Purwanto. Reposisi di lingkup kami adalah biasa, sebagai penyegaran strukturisasi.

 

Operasional Bandara Sultan Hasanuddin memasuki tahun ketiga. Apa saja perkembangannya saat ini?

Sekarang ini posisi PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar diistilahkan dalam tahapan take off menuju world class airport. Ciri-ciri world class airport itu apa sih? Ini menjadi langkah dari manajemen kita untuk merealisasikan.

Ada program yang akan dilakukan untuk itu, yakni reposisi dan restrukturisasi bisnis. Reposisi dimaksudkan untuk melihat kondisi bandara di urutan ke berapa dari seluruh bandara internasional di dunia. Setelah itu kita perlu merestrukturisasi bisnis. Pendapatan kita baru mencapai 20 persen. Posisi sekarang belum profit. Kita tahun ini menargetkan rugi Rp 11 miliar. Makanya kita harus berjuang supaya kerugiannya lebih kecil lagi. Kita upayakan bisa untung.

 

Dapat Anda jelaskan posisi Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar saat ini?

Dari data survei (INACA) posisi kita masih di tingkatan terendah dari seluruh bandara internasional yang ada di wilayah Asia. Terlebih bila kita berbicara untuk wilayah di Eropa dan Amerika.

Apa yang menyebabkan hal ini? Itu dikarenakan tingkat kepuasan pelanggan dan pendapatan Bandara Sultan Hasanuddin masih di bawah dari rata-rata.

 

Lantas berapa pendapatan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar?

Pendapatan kebandarudaraan atau yang diistilahkan pendapatan non-aeronautica kita masih pada level 23,17 persen. Seharusnya mencapai di atas 50 persen.

Sementara tingkat kepuasan pelanggan atau Customer Satisfaction Index (CSI) kita masih pada angka 3,68. Artinya masih di bawah angka 4. Ini pun secara penilaian masih menggunakan standar yang menggunakan nasional.

Bandingkan dengan Bandara Internasional Incheon di Korea Selatan yang masuk dalam jajaran terbaik di dunia. Mereka memiliki non-aeronautica 65 persen dengan CSI 6,5. Padahal posisi 4 sudah bagus sekali. Pada posisi itu pelanggan sudah sangat puas.

Ini hasil pengukuran Airport Consert International atau Airport Services Quality. Untuk di bandara Changi, Singapura, mereka memiliki CSI 4,31 dengan pendapatan mencapai 60 persen. Sedangkan KLIA memiliki CSI 4,61 dengan pendapatan mencapai 50 persen.

Melalui penggambaran ini, sangat jelas adanya korelasi yang sangat erat antara pendapatan dan servis. Untuk itu hal ini kita saat ini mengupayakan peningkatan servis dan fasilitas pada pelanggan.

 

Berbicara soal fasilitas dalam rangka pelayanan, apa yang Anda akan lakukan?

Untuk meningkatkan pelayanan, dalam waktu dekat kita akan siapkan hotel dan beberapa penambahan tenan. Tidak hanya itu, kita juga akan menyiapkan hot spot wifi untuk pelanggan. Lalu suasana diubah agar penumpang merasa nyaman begitu tiba di bandara. Toilet kita bongkar lalu diperbaiki.

Talang dan saluran air pada atap yang bocor kita ganti. Interior dalamnya kita ubah. Penataan taksi di terminal kedatangan juga dibenahi. Jadi ke depan semua disiapkan, termasuk kenyamanan orang datang dan orang pergi.

Hotel bahkan kita siapkan di dalam bandara. Insya Allah bulan Juli kita launching, tahun ini sudah bisa berjalan. Kita juga akan menyiapkan boarding lounge dan kedatangan penerbangan internasional. Dengan perubahan semua ini, maka CSI kita bisa mencapai 4, dan pada akhirnya mampu mendongkrak pendapatan.

 

Apa Anda memiliki strategi lain?

Kita ingin membawa Bandara Sultan Hasanuddin ini menjadi bandara transit terbaik. Ini ditunjang dengan keberadaan penumpang yang mencapai 6,5 juta orang per tahun atau 19 ribu orang per hari.

Sedangkan penumpang transit mencapai 30 persen per tahun atau 2 juta penumpang. Secara detail, pertumbuhan penumpang per tahun rata-rata mencapai 11 persen. Pada 2010 lalu kita mencapai 6,5 juta penumpang. Tahun ini diprediksi lebih kurang 7 juta.

Sebenarnya angka 7 juta penumpang diproyeksikan baru tercapai pada 2015. Namun kami bersyukur sudah tercapai tahun ini. Sayangnya, kita masih merugi. Sebab kebanyakan penumpang yang dating hanya bersifat transit. Untuk itu kita harus menyiapkan sarana dan prasarana yang lebih memadai.

 

Menurut Anda ada hal yang mampu mendongkrak pendapatan secara simultan?

Untuk menaikkan pendapatan salah satu faktor utama adalah tingkat kunjungan penumpang yang menetap di Makassar. Tidak termasuk penumpang transit. Salah satunya magnet yang mampu mendorong orang untuk datang atau berkunjung ke Sulsel. Bisa karena faktor pariwisata maupun pertumbuhan investasi.

Makanya kita membutuhkan sinergi bersama pemerintah daerah dan stakeholder lainnya. Bagaimana kita bersama-sama menghadirkan arus wisatawan dari dan ke Sulsel. Artinya ini tinggal bagaimana kita bersinergi dengan stakeholder daerah yang ada di Sulsel. Utamanya Makassar dan sekitarnya yang memiliki objek wisata menarik dan menjadi tujuan favorit untuk dikunjungi.

 

Bagaimana dengan kehadiran rute baru, utamanya penerbangan internasional?

Airlines yang akan menyiapkan armadanya. Itu jika memang permintaan penumpang. Mereka akan melakukan riset. Jadi ada tidaknya rute penerbangan internasional bergantung permintaan. Ini sangat menyangkut load factor dan bagaimana fasilitas pendukungnya.

Untuk itu tahun ini kita akan menyiapkan boarding lounge dan kedatangan penerbangan internasional. Ini juga merupakan salah satu persyaratan dari pihak airlines luar negeri agar mau mendarat di Makassar. Dari segi infrastruktur kita siap.

Artinya, landasan kita memadai untuk bisa dilandasi pesawat 747 yang long hul (penerbangan yang direct Makassar langsung ke luar negeri). Selain itu, fasilitas di darat juga sudah kita siapkan. Salah satunya fasilitas pemadam kebakaran yang menjadi syarat mutlak.

Untuk saat ini, jumlah operator yang melayani rute penerbangan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar telah mencapai 13. Ini untuk rute domestic. Plus satu penerbangan internasional Makassar-Kuala Lumpur. (FAJAR, 21 APRIL 2011)

 

DATA DIRI

Nama : Rachman Syafrie

Lahir : Jakarta, 10 April 1960

Alamat : Rumah Dinas PT Angkasa Pura I

Istri : Restuti Henny Poetri

Anak :

1.       Faris Herlambang Resyaputra (22)

2.       Fanny Audrey Devina (17)

3.       Vito Reyhan Akbar (9)

Pendidikan :

-          1981, Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI), Curug

-          1993, Universitas Gunadarma, Jakarta  

-          2003, Pasca Sarjana Universitas Mercu Buana, Jakarta

Pekerjaan :

-          1981 Perum Angkasa Pura Kemayoran Airport, Jakarta

-          2005 Manajer Teknik Elektronika dan Listrik Bandara Sepinggan Balikpapan

-          2009 Acting General Manager Sepinggan International Airport Balikpapan

-          2010 Acting General Manager Ngurah Rai International Airport Bali

-          2011 General Manager Sultan Hasanuddin International Airport Makassar

 

Up