Pengelolaan risiko di lingkungan PT Angkasa Pura I (Persero) mengacu pada Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara Dalam penerapan Manajemen Risiko, PT Angkasa Pura I (Persero) menggunakan acuan International Organization for Standardization (ISO) ISO 31000 : 2018 Risk Management – Guidelines yang telah mendapatkan sertifikasi dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) tahun 2018 yang kemudian diadopsi menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI) ISO 31000 : 2018 Manajemen Risiko – Pedoman yang dijabarkan pada diagram berikut:
SISTEM MANAJEMEN RISIKO
Sistem Manajemen Risiko di PT Angkasa Pura I (Persero) dilaksanakan untuk memberikan arah dan batasan serta tanggung jawab yang jelas terhadap pelaksanaan Manajemen Risiko sebagaimana tercantum dalam Pedoman Manajemen Risiko PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor : KEP.DU.212/OM.02.05/2020 yang mengacu kepada kerangka kerja SNI ISO 31000:2018. Kebijakan dan strategi penerapan Manajemen Risiko di tingkat korporasi dipantau, dievaluasi dan direviu oleh Risk Management Committee yang terdiri atas Board of Directors serta didukung oleh jajaran pejabat 1 (satu) tingkat dibawah Direksi sebagai anggota. Secara umum Fungsi Manajemen Risiko di lingkungan PT Angkasa Pura I (Persero) bertanggung jawab untuk memastikan terimplementasinya proses Manajemen Risiko oleh seluruh Pemilik Risiko (Risk Owner). Penerapan Manajemen Risiko PT Angkasa Pura I (Persero) tingkat korporasi ditanggungjawabi oleh pejabat 1 (satu) tingkat di bawah Direksi, sedangkan pengelolaan risiko yang ada di masingmasing kantor cabang dilakukan oleh suatu unit kerja khusus yang membidangi Manajemen Risiko.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BERBASIS WEB
Dalam menjalankan penerapan manajemen risiko berdasarkan pada Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara. PT Angkasa Pura I (Persero) telah melakukan penerapan manajemen risiko mulai dari tahun 2010 sampai dengan saat ini. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi PT Angkasa Pura I (Persero) secara resmi telah meluncurkan penggunaan aplikasi berbasis web (irisk.ap1.co.id) untuk melakukan penerapan manajemen risiko dan melakukan pemantauan risiko secara berkala sejak tahun 2019. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pemilik risiko (risk owner) dalam melakukan input risiko sampai dengan memonitoring risiko yang mereka kelola secara berkala, memberikan informasi terbaru kepada manajemen dalam hal pengambilan keputusan dan ditujukan untuk dapat meningkatkan budaya risiko di lingkungan PT Angkasa Pura I (Persero).
EVALUASI PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN RISIKO
Sebagai upaya memastikan keberlanjutan pelaksanaan manajemen risiko di lingkungan PT Angkasa Pura I (Persero), maka secara berkala dilakukan evaluasi tahunan terhadap penerapan manajemen risiko melalui pengukuran maturitas manajemen risiko. Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui dan memetakan sejauh mana efektifitas penerapan manajemen risiko yang digunakan sebagai bahan oleh manajemen dalam menyusun strategi dan program-program pengembangan manajemen risiko di masa mendatang di lingkungan PT Angkasa Pura I (Persero). Berdasarkan hasil pengukuran maturitas manajemen risiko yang dilakukan pada Tahun 2020, Tingkat Maturitas Manajemen Risiko untuk PT Angkasa Pura I (Persero) meraih nilai 3.58 (tiga koma lima delapan) dalam satuan skala likert (1-5). Hal ini merepresentasikan bahwa di lingkungan PT Angkasa Pura I (Persero) telah terdapat pemahaman terhadap prinsip manajemen risiko, dan masing - masing individu pegawai memiliki pengalaman risiko yang memadai. Lebih lanjut ditinjau dari atribut kepemimpinan dan budaya hasil tersebut menggambarkan bahwa saat ini gaya kepemimpinan dari pemimpin telah dijadikan sebagai role model dalam pengaplikasian manajemen risiko secara konsisten di setiap lini organisasi dan adanya dukungan aktif yang berasal dari manajemen senior dalam penerapan manajemen risiko.
KAPABILITAS SDM
Dalam upaya peningkatan budaya manajemen risiko, perusahaan harus memastikan sumber daya manusia yang ada memiliki kapabilitas yang memadai terkait pemahaman dan kemampuan terkait risk based thinking dalam melakukan pengambilan keputusan atas suatu kegiatan yang tidak lepas dari adanya peluang dan ancaman.
PT Angkasa Pura I (Persero) selalu berkomitmen untuk terus memperhatikan dan melakukan pengembangan kapabilitas sumber daya manusia (SDM), dengan memberikan pelatihan-pelatihan terkait manajemen risiko untuk membantu manajemen dalam menghadapi ketidakpastian di masa yang akan datang sehingga manajemen dapat terhindar dari risiko yang bersifat ancaman (downside risk) dan sebaliknya dapat menangkap risiko yang bersifat peluang (upside risk). Kegiatan pengembangan kapabilitas SDM tersebut dilaksanakan secara periodik kepada seluruh insan PT Angkasa Pura I (Persero) baik secara tatap muka maupun menggunakan fasilitas e-learning. Selain memberikan pelatihan, secara bertahap PT Angkasa Pura I (Persero) bekerjasama dengan lembaga sertifikasi yang berkompeten telah melakukan sertifikasi profesi di bidang manajemen risiko kepada para pemilik risiko (risk owner) mulai dari Direksi sampai dengan Staf.
PENGHARGAAN MANAJEMEN RISIKO
Pada tahun 2019, PT Angkasa Pura I (Persero) meraih penghargaan TOP GRC 2019 dengan kategori bintang 3 (tiga) yang berarti bahwa sistem, infrastruktur, dan implementasi tata kelola perusahaan (GCG), manajemen risiko, dan manajemen kepatuhan di PT Angkasa Pura I (Persero) berada di tingkat BAIK sehingga dapat mendukung peningkatan kinerja bisnis perusahaan yang berkelanjutan. Penghargaan tersebut diselenggarakan oleh majalah Top Business yang bekerja sama dengan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Indonesia Risk Management Professional Association (IRMAPA), Institute Compliance Professional Indonesia (ICoPI), dan Asia Business Research Center, dimana penilaian tersebut diikuti lebih dari 500 perusahaan di Indonesia. Top GRC sendiri merupakan ajang pembelajaran tentang governance-risk-compliance (GRC) dan pemberian apresiasi kepada perusahaan yang dinilai telah menerapkan GRC dengan baik dalam pengelolaan bisnisnya.