EN ID

Tingkatkan Daya Saing, Presiden Joko Widodo Groundbreaking Pembangunan Kereta Bandara Adi Soemarmo

08 Apr 2017

Kembali ke List


BOYOLALI – Presiden RI Joko Widodo melaksanakan Groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan  Kereta Api Bandara Adi Soemarmo di Boyolali, Sabtu (8/4/2017). Acara ini turut dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro, serta Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Danang S. Baskoro dilaksanakan di Bandara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

"Persaingan antar negara saat ini sangat sengit. Keterbukaan revolusi digital membuat kita juga berkejar-kejaran  dengan negara-negara lain untuk saling memenangkan persaingan, memenangkan kompetisi disegala hal, baik di industri, perdagangan, dan investasi. Untuk bersaing negara harus memiliki daya saing atau competitiveness. Negara yang memiliki daya saing tinggi, efisien dan cepat melayani itulah yang yang akan memenangkan pertarungan,” ujar Presiden Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi Indonesia sebagai negara besar tidak boleh tertinggal dan harus mampu memenangkan persaingan. “Oleh sebab itu semua hal yang berkaitan dengan transportasi baik pelabuhan, darat dan udara semua harus efisien. Itulah kenapa kita harus segera bangun Kereta Api Bandara Adi Soemarmo ini” kata Presiden Jokowi.

"Hampir di setiap negara maju, begitu turun dari pesawat di airport, sekali turun lift sudah ada kereta. Ini sambungan antarmoda yang akan efisienkan pelayanan masyarakat. Masyarakat diberi pilihan, mau naik taksi ada, bus ada, kereta ada, LRT ada. Inilah pilihan yang harus disediakan negara agar memiliki daya saing," tegas Presiden Jokowi.

Lebih lanjut Presiden Jokowi meminta Gubernur, para Bupati, Walikota, serta Kejaksaan untuk membantu proses pembebasan lahan agar pembangunan Kereta Bandara Adi Soemarmo dapat segera dilakukan dengan target pada tahun 2018 selesai.

“Pembangunan KA Bandara Adi Soemarmo merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk mewujudkan integrasi antar moda angkutan publik yang memenuhi kebutuhan mobilisasi masyarakat/penumpang sehingga tercipta sarana transportasi yang aman, nyaman dan tepat waktu,” tambah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Budi Karya mengatakan, tersedianya kereta bandara juga menjadi salah satu elemen penting dari proses pembangunan airport city di Bandara Adi Soemarmo. Apalagi Bandara ini telah menjadi  salah satu bandara Hub di Jawa dimana Kota Solo menjadi pusat dimana kota-kota besar di Indonesia bagian timur atau barat antara lain Ambon, Kupang, Manado, Palangkaraya, Medan, Padang dapat langsung menuju dan berangkat dari Solo, serta jalur penerbangan Internasional yakni ke Malaysia, Singapura dan Jeddah.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam sambutannya mengatakan akan mendukung penuh proyek-proyek strategis yang akan dilaksanakan pemerintah. “Kami akan terus melakukan percepatan-percepatan demi mengejar ketertinggalan dan meningkatkan daya saing bangsa,” ujar Ganjar Pranowo.

“Kehadiran moda transportasi public yang murah, nyaman dan mudah dijangkau dari satu titik terminal ke terminal lainnya diharapkan bisa menjadi contoh bagi kota-kota lain untuk sistem transportasi massa moda darat, laut dan udara. Kalau itu bisa terkoneksi dengan sistem jaringan kereta api tentu dapat mengurangi beban jalan dan memudahkan penumpang transportasi udara dari dan menuju bandara,” kata Ganjar Pranowo.

“Kereta bandara Adi Soemarmo akan mendukung pewujudan konsep airport city yang tengah dikembangkan PT Angkasa Pura I (Persero) di mana kereta bandara menghubungkan Bandara Adi Soemarmo Solo dan Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta yang berjarak 50 km. Kereta bandara akan menjadi alternatif utama untuk bergerak dari Solo ke Yogyakarta dan sebaliknya dengan waktu tempuh yang relatif cepat,” ujar Danang S. Baskoro.

Danang S. Baskoro juga mengatakan pembangunan kereta bandara ini nantinya diharapkan mampu mengurangi beban penumpang dari Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta mengingat kapasitas ideal bandara tersebut hanya 1,2 juta penumpang terpaksa melayani 7,2 juta penumpang per tahun pada tahun 2016.  Sementara Bandara Adi Soemarmo Solo pada tahun 2016 lalu baru melayani 2,2 juta penumpang dari kapasitas sekitar 3 juta penumpang.

Panjang total rencana Jalur Kereta Api antara Stasiun Solobalapan - Bandara Adi Soemarmo adalah 13,5 km. Jalur kereta api tersebut dibagi menjadi 2 segmen, yaitu Segmen 1 sepanjang 3,5 km yang merupakan jalur KA eksisting dan Segmen 2 sepanjang 10 km adalah jalur KA baru.  Rencana trase jalur KA lintas Stasiun Solo Balapan - Bandara Adi Soemarmo telah sesuai dengan Perda No.1 Tahun 2012 tentang RTRW kota Solo 2011-2031 dan akan berdampingan dengan jalan tol Solo - Kertosono, dimana sebagian besar melewati wilayah administrasi kota Surakarta.

Proyek Kereta Bandara Adi Soemarmo ini merupakan sinergi dari Pemerintah melalui APBN dengan sinergi dari beberapa BUMN yaitu PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), dan PT PP Tbk. Pengadaan kereta akan menggunakan produk kereta dalam negeri buatan dari PT Inka (Persero). [AD]

 

Keatas