EN ID

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Layani Pemulangan Hampir 5 Ribu Pekerja Migran Indonesia

05 May 2020

Kembali ke List


Jakarta, 5 Mei 2020 – Seiring dengan merebaknya pandemi Covid-19 di berbagai belahan dunia, Pemerintah berbagai negara dunia menerapkan kebijakan pemulangan warga negaranya masing-masing, termasuk Pemerintah Indonesia. Sebanyak 4.960 Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai pekerja migran tercatat telah kembali ke Indonesia melalui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.

Dalam pencatatan yang dilakukan sejak tanggal 23 Maret hingga 27 April tersebut, para pekerja migran yang bekerja di berbagai negara tersebut pulang kembali ke Indonesia melalui 27 penerbangan charter khusus.

“Salah satu alasan tetap beroperasinya bandara pada masa pandemi ini adalah untuk melayani penerbangan khusus seperti penerbangan repatriasi ini, baik repatriasi warga negara Indonesia kembali ke tanah air atau repatriasi warga negara asing untuk kembali ke negaranya masing. Hingga akhir April, penerbangan pemulangan kembali WNI yang kami layani telah mencapai jumlah 27 penerbangan, dimulai dari penerbangan LOT Polish Airlines dengan nomor penerbangan LO8535 pada 23 Maret lalu, hingga penerbangan terakhir hingga 27 April lalu, yaitu penerbangan Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA4046,” ujar Vice President Corporate Secretary Angkasa Pura  Airports Handy Heryudhitiawan.

“Hingga akhir April, terdapat total 4.960 WNI yang kami layani terkait kepulangannya ke Indonesia melalui Bali dengan penerbangan charter khusus ini. Diperkirakan, jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan penambahan permintaan unscheduled rescue flight,” tambahnya.

Sebanyak 11 maskapai penerbangan dari berbagai negara tercatat terlibat dalam 27 penerbangan pemulangan WNI tersebut, yaitu LOT Polish Airlines, LATAM Airlines, Qatar Airways, Wamos Air, Air Europa, NEOS Air, Ethiopian Airlines, Smartwings, AirAsia X, Garuda Indonesia, serta Air Cairo. Penerbangan Wamos Air EB9420 dari Athena, Yunani, menjadi penerbangan dengan pengangkutan WNI terbanyak dalam satu penerbangan, yaitu mencapai 439 penumpang.

“Dengan penumpang sebanyak ini, tentunya langkah-langkah antisipasi telah dilakukan, terutama terkait penanganan pemeriksaan penumpang. Para petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) serta dari Tim Satgas COVID-19 senantiasa bersiaga. Seluruh langkah telah dilakukan sesuai ketentuan dan SOP yang berlaku, termasuk penanganan penumpang yang menunjukkan gejala sakit,” lanjut Handy Heryudhitiawan.

 

Sebanyak 3.408 WNA juga telah dipulangkan Melalui Bandara I Gusti Ngurah Bali

Selain pemulangan WNI dari luar negeri, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali juga melayani penerbangan pemulangan atau repatriasi wisatawan berkewarganegaraan asing di Bali menuju negara asal. Terhitung dari tanggal 8 Februari hingga 27 April, sebanyak 22 penerbangan repatriasi yang mengangkut sedikitnya 3.408 WNA dari berbagai negara telah terlayani.

“Penerbangan repatriasi yang pertama adalah dari Pemerintah Cina yang memulangkan sebanyak 61 warga negara Cina untuk kembali ke kota Wuhan melalui penerbangan China Eastern MU799 di tanggal 8 Februari. Terakhir, kami melayani penerbangan pemulangan 242 WNA menuju kota Samara di Rusia melalui penerbangan Rossiya Airlines FV6296 di tanggal 27 April lalu,” ujar Handy Heryudhitiawan.

Tercatat, sebanyak 14 maskapai penerbangan internasional telah melayani penerbangan repatriasi tersebut, yaitu China Eastern, LOT Polish Airlines, Avion Express, Condor Airlines, Qatar Airways, Air Europa, NEOS Airlines, Smartwings, Rossiya Airlines, Sunday Airlines, Air Yakutia, UTAir, Garuda Indonesia, dan Air Cairo.

“Melalui aturan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun 2020 di pasal 20 ayat 1, pengecualian larangan operasional penerbangan diberikan terhadap operasional penerbangan repatriasi yang melakukan pemulangan Warga Negara Indonesia maupun warga negara asing. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan bandar udara tetap beroperasi situasi pandemi ini. Tentunya, kami secara terus menerus berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait penanganan penumpang, baik WNI yang kembali dari luar negeri, ataupun wisatawan mancanegara yang  pulang kembali ke negaranya. Prosedur penanganan tentunya telah disesuaikan dengan SOP yang berlaku,” ujar Handy.

Keatas