EN ID

Angkasa Pura I Garap Tol Sarangan - Benoa

12 Jan 2011

Kembali ke List


Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengungkapkan, keempat BUMN yang terlibat adalah PT Angkasa Pura I (Persero), PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Pelindo III (Persero), dan Bali Tourism Development Corporation (BTDC) (Persero). Proyek pembangunan jalan tol Sarangan-Bali ini telah dikukuhkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman antara keempat BUMN tersebut pada hari Kamis, 18 November 2010, bertempat di Gedung Kementerian BUMN Jalan Medan Merdeka Selatan, No. 13, Jakarta Pusat. "Pembangunan jalan tol ini berbarengan dengan pembangunan Bandara Ngurah Rai," ungkapnya di Jakarta, Selasa (11/1).

Pembangunan jalan tol yang menelan dana Rp 1,4-Rp 1,6 triliun ini secara keseluruhan berasal dari anggota konsorsium. Menurut Mustafa, proyek pembangunan jalan tol ini sudah dapat mulai dikerjakan pada tahun ini. Tahap studi kelayakan untuk proyek ini sudah mencapai tahap finalisasi.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pembangunan penghubung sarangan dan Nusa Dua, Tanjung Benoa, merupakan solusi kemacetan yang kerap terjadi di sana. Jika tidak diatasi, dia khawatir hal itu akan mempengaruhi pariwisata di Bali, mengingat jalur tersebut kerap digunakan turis. "Ini juga dalam rangka persiapan kita tidak hanya untuk menghadapi APEC," katanya.

Pembangunan jalan dan jembatan tol itu sejalan dengan pembangunan Bandara Ngurah Rai yang ditargetkan selesai pada pertengahan 2013. Rencananya, saat bandara selesai dibangun, akses jalan ke kota dan bandara juga selesai dibangun. Pembangunan bandara internasional ini akan menelan anggaran Rp 1,9 triliun.

PT Angkasa Pura I (Persero) akan membangun terminal internasional baru seluas 129.000 meter persegi di Bandara Ngurah Rai. AP I juga akan membenahi akses jalan keluar dari Bandara Ngurah Rai yang saat ini cukup padat.

Mustafa mengungkapkan, bandara akan direnovasi secara radikal. Terminal yang saat ini digunakan untuk menampung penumpang domestik akan diubah menjadi terminal internasional. Sementara itu, terminal internasional akan diubah menjadi terminal domestik.

 

Sumber: Republika, Rabu, 12 Januari 2011

Keatas