EN ID

Angkasa Pura Airports Selenggarakan FGD Collaborative Destination Development: “Collaborative Tourism Attraction in Moluccas”

23 Apr 2018

Kembali ke List


AMBON - Dalam rangka meningkatkan potensi pariwisata di Provinsi Maluku, Angkasa Pura Airports menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Collaborative Destination Development atau CDD dengan tema “Collaborative Tourism Attraction in Moluccas” bersama para pemangku kepentingan pariwisata seperti Pemerintah Provinsi Maluku, Airlines, Airports, Pengamat Pariwisata, Akademisi, dan pelaku industri pariwisata, pada Senin (23/4) di Swiss-Belhotel, Ambon.

CDD merupakan program yang diinisiasi Angkasa Pura Airports sejak 2015 berupa forum kolaborasi berbagai pemangku kepentingan industri pariwisata nasional dan daerah agar bersama-sama mengembangkan sektor pariwisata dan melaksanakan pelayanan pariwisata di Indonesia Timur khususnya di wilayah kerja Angkasa Pura Airports. Upaya ini dilakukan untuk membantu pemerintah pusat dalam mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara secara nasional sebesar 20 juta orang pada 2019. Pada penyelenggaraan sebelumnya tepatnya pada tanggal 11 April 2018, kegiatan CDD dilaksanakan di kota Biak dengan tema “The Ethnic Cultural Tourism Destinations”. Kegiatan CDD di Ambon ini merupakan yang kedua setelah pertama kali dilaksanakan pada 20 Juli 2016 yang lalu dengan tema “Nature and Heritage Tourism At Moluccas”.

“Agenda dari CDD kedua di Ambon ini yaitu sebagai tindaklanjut atas penyelenggaraan CDD pertama pada tahun 2016 yang lalu. Selain itu kami juga ingin merangsang wisatawan khususnya dari mancanegara melalui pembukaan rute internasional berjadwal dari dan menuju Bandara Pattimura Ambon serta membangun konsep kerjasama dalam pengembangan wisata Maluku. Kegiatan CDD ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara stakeholder pariwisata, merangsang percepatan pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata, meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi pariwisata hingga mampu membantu pertumbuhan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat, khususnya Provinsi Maluku,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura Airports, Faik Fahmi.

Sebagai informasi Bandara Pattimura Ambon pada tahun 2017 yang lalu telah melayani 1,19 juta penumpang, 17.998 pergerakan pesawat dan kargo 6,23 juta Kg. Pada triwulan pertama tahun 2018 trafik penumpang di Bandara Pattimura Ambon mencapai 346.116 penumpang atau meningkat 16,7% jika dibandingkan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai 297.777 penumpang. Sedangkan trafik pesawat pada triwulan pertama tahun 2018 mencapai 5.101 pergerakan pesawat atau meningkat 18,6% jika dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 4.301 pergerakan pesawat. Trafik kargo pada triwulan pertama tahun 2018 mencapai 2,01 juta Kg atau meningkat 20,2% jika dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 1,67 juta Kg.

Pemerintah Provinsi Maluku sendiri pada tahun 2018 menargetkan 25.000 wisatawan mancanegara (wisman) dan 150.000 wisatawan nusantara (wisnus) melalui 23 event skala nasional dan internasional. Pada tahun 2017 yang lalu jumlah kunjungan wisman di Provinsi Maluku mencapai 18.000 wisman atau meningkat 20,38% jika dibandingkan pada tahun 2016 yang mencapai 15.000 wisman.

Provinsi Maluku sendiri memiliki karakteristik khas karena sebagian wilayahnya terdiri dari pegunungan, perbukitan, pesisir pantai, perbukitan dan kelautan. Karakteristik ini memberikan peluang adanya banyak potensi alam yang dapat dijadikan objek wisata, terutama wisata bahari khususnya bawah laut yang menyimpan kekayaan biota dan ekosistem laut. Letak Bandara Pattimura Ambon juga sangat terjangkau dengan destinasi/tempat wisata yang indah di Provinsi Maluku seperti Pantai Morella, Pantai Natshepa, Pantai Pasir Panjang, Pulau Pombo,Pantai Ora,  Pantai Polana dan Pantai Liang yang dapat dikangkau dengan perjalanan 1-3 jam dari bandara.

“Dalam membangun sebuah destinasi wisata harus memperhatikan 3A, yaitu Atraksi, Akses, dan Amenitas. Oleh karena itu, dengan adanya CDD ini diharapkan adanya sebuah solusi sekaligus inovasi untuk mengembangkan ketiga hal tersebut. Kami optimis dengan potensi yang dimiliki Ambon dan kerjasama yang baik antara stakeholder pariwisata akan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Provinsi Maluku,” jelas Faik Fahmi.

Angkasa Pura Airports selaku pengelola bandara mendukung penuh rencana dan target pemerintah untuk mendatangkan wisatawan ke Provinsi Maluku salah satunya dengan memberikan insentif full berupa bebas landing fee kepada maskapai selama 6 bulan serta bebas biaya promosi di bandara selama 1 bulan. Selain itu untuk meningkatkan pelayanan yang berorientasi pada kenyamanan penumpang jasa bandar udara, Angkasa Pura Airports akan melakukan beautifikasi disisi terminal seperti di Boarding Lounge, Check in Area, Baggage Claim, koridor. Selain itu juga akan dilakukan perluasan terminal, penambahan area publik, serta penambahan garbarata.

“Melalui insentif penuh berupa pembebasan landing fee ini diharapkan mampu menarik minat maskapai untuk membuka rute baru dari dan menuju Ambon melalui Bandara Pattimura. Selain di Bandara Pattimura, insentif penuh bebas landing fee juga diberikan kepada maskapai yang membuka rute baru di Bandara El Tari Kupang dan Bandara Frans Kaisiepo Biak,” tambah Faik.

Dengan kolaborasi yang baik antara Angkasa Pura Airports sebagai operator bandara sekaligus pintu gerbang wisatawan menuju Ambon, maskapai sebagai pembawa penumpang, pelaku bisnis pariwisata, dan dukungan Pemerintah tingkat Nasional dan Daerah diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian dan pariwisata di Provinsi Maluku. [AD]

Keatas