EN ID

Angkasa Pura Airports Raih Penghargaan RRI iConomics BUMN Brand Award 2020 "Millenial's Choice"

29 Sep 2020

Kembali ke List


Jakarta, 29 September 2020 - Angkasa Pura Airports meraih penghargaan pada ajang 2nd RRI iConomics BUMN Brand Award 2020 "Millenial's Choice" dengan predikat "Gold Winner" pada kategori "Customer Satisfaction, Social Economy Contribution" yang diselenggarakan oleh RRI dan The iConomics secara virtual pada Senin 28 September 2020.

RRI iConomics BUMN Brand Award 2020 merupakan ajang apresiasi kepada BUMN yang berhasil menjadi pemimpin pasar di tengah industri yang kompetitif dan berhasil membangun brand yang konsisten menjaga kepuasan pelanggan serta telah memberikan kontribusi sosial ekonomi kepada masyarakat.

"Pelayanan merupakan inti bisnis perusahaan jasa, termasuk Angkasa Pura Airports sebagai perusahaan jasa kebandarudaraan. Penghargaan ini semakin melegitimasi keunggulan Angkasa Pura Airports dalam hal pelayanan bandara, setelah sebelumnya berbagai penghargaan terkait pelayanan dari dalam negeri dan mancanegara diterima oleh perusahaan. Penghargaan ini juga mengafirmasi kontribusi Angkasa Pura Airports kepada pengembangan sosial dan ekonomi masyarakat," ujar Vice President Corporate Secretary Angkasa Pura Airports Handy Heryudhitiawan.

Upaya Angkasa Pura Airports dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa telah berhasil mendapatkan pengakuan tingkat dunia. Hal ini dibuktikan dengan raihan penghargaan yang diperoleh di level internasional terkait customer experience. Pencapaian itu antara lain berupa penghargaan dari Airports Council International (ACI) dalam ajang “Airport Service Quality (ASQ) Awards yang selalu diraih bandara Angkasa Pura Airports sejak 2015.

Pada 2020 ini, tiga bandara Angkasa Pura Airports kembali meraih penghargaan pada ajang ASQ Awards 2019. Ketiga bandara tersebut adalah Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan yang meraih 4 penghargaan pada kategori bandara dengan trafik penumpang 5-15 juta pernumpang per tahun ("Best Airport by Size in Asia Pacific", "Best Environment & Ambience by Size", "Best Customer Service", dan "Best Infrastructure & Facilitation"), Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali  yang meraih 3 penghargaan pada kategori bandara dengan trafik 15-25 penumpang per tahun ("Best Airport by Size in Asia Pacific", "Best Customer Service", "Best Infrastructure & Facilitation") dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar yang meraih 2 penghargaan pada kategori bandara dengan trafik 5-15 juta penumpang per tahun ("Best Airport by Size" dan "Best Infrastructure & Facilitation").

Berbagai upaya dilakukan Angkasa Pura Airports agar pendekatan pelayanan dapat diimplementasikan pada setiap touch point dengan pelanggan. Pada masa pandemi, Angkasa Pura Airports juga menyesuaikan layanan sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 di mana layanan yang bersifat touchless dan digital diutamakan seperti customer service virtual di hampir seluruh bandara kelolaan, boarding pass scanner  di Bandara Bali, dan penggunaan teknologi lainnya melalui  Airport Operation Control Center (AOCC) yang berfungsi untuk mengendalikan dan memonitor operasional bandara secara realtime dan memastikan penerapan protokol normal baru diaplikasikan dengan efektif.

Selain itu, untuk menerapkan konsep jaga jarak atau physical distancing, Angkasa Pura Airports melakukan pengaturan jarak antrean minimal 1,5 meter pada area check-in counter, security checkpoint, imigrasi, boarding lounge, garbarata, area baggage claim serta area tunggu transportasi publik. Pembersihan pada fasilitas-fasilitas yang biasa disentuh oleh pengguna jasa dilakukan secara berkala dengan menggunakan cairan disinfektan.

Selain pengoptimalan teknologi, Angkasa Pura Airports pastinya selalu menerapkan standar pelayanan yang mendukung keamanan bagi seluruh petugas operasional dan pengguna jasa. Petugas operasional Angkasa Pura Airports diwajibkan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti kacamata (goggles), pelindung wajah (face shield), masker, sarung tangan serta menyediakan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer di area-area terminal.

Pada bidang sosial ekonomi, Angkasa Pura Airports senantiasa berkomitmen dan konsisten dalam meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memberdayakan dan meningkatkan ekonomi masyarakat melalui Program Kemitraan dengan memberikan pinjaman untuk modal kerja dan berbagai program lainnya.

Sejak Januari hingga April 2020, Angkasa Pura Airports telah menyalurkan kredit UMKM melalui Program Kemitraan perusahaan sebesar Rp1,82 miliar yang disalurkan ke 28 pelaku UMKM di sektor jasa dan industri beberapa wilayah bandara Angkasa Pura Airports beroperasi seperti Biak, Balikpapan, Bantul, Kulon Progo, Gunung Kidul, Sleman, Manado, Sukoharjo, Sragen, dan Sidoarjo.

Program Kemitraan Angkasa Pura Airports dimulai sejak 1992 dengan total mitra binaan hingga 2019 sebanyak 14.212 mitra dengan total pinjaman sebesar Rp413 miliar dengan 8 kategori mitra binaan yaitu sektor industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, jasa, dan lainnya. Pada 2019, Angkasa Pura Airports menyalurkan Rp23 miliar untuk 513 UMKM dengan mayoritas penyaluran kredit ke UMKM sektor perdagangan dengan total 227 UMKM dengan total nilai kredit sebesar Rp10,6 miliar.

Upaya lainnya untuk meningkatkan sinergi dan membawa UMKM ke tingkat lebih tinggi yaitu dengan penyediaan Galeri UMKM di hampir seluruh bandara kelolaan. Beberapa galeri UMKM bandara Angkasa Pura Airports yang cukup besar terdapat di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo dan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang.

Penilaian pada ajang ini menggunakan metode survei persepsi generasi milenial terhadap BUMN karena milenial dianggap sebagai emerging force pembangunan yang akan banyak berkontribusi pada negara di masa yang akan datang. Survei dilakukan melalui dua tahap yaitu focus group discussion (FGD) dan survei kuantitatif di 10 kota besar.

Keatas