EN ID

PRESIDEN LETAKKAN BATU PERTAMA - SEPINGGAN JADI BANDARA TERBESAR DI INDONESIA TIMUR

16 Jun 2011

Back to List


“Berdasarkan informasi Pak Presiden SBY yang akan meletakkan batu pertama pengembangan Bandara Sepinggan, tanda dimulainya proyek pengembangan bandara,” ujar Humas PT Angkasa Pura I (Persero) Balikpapan Abdullah Husin, Senin (30/5).

Kedatangan Presiden SBY di Balikpapan sekaligus membuka Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke XIII di Tenggarong, Kutai Kartanegara. Setelah peletakan batu pertama di depan ruang Very Important Person (VIP) Bandara Sepinggan, SBY menuju Kukar untuk membuka Penas KTNA XIII. “Tanggal peletakan batu pertama disesuaikan jadwal pembukaan Penas KTNA di Kukar. Antara 17 dan 18 Juni 2011,” katanya.

Husin menjelaskan, setelah peletakan batu pertama, ruang VIP Bandara Sepinggan akan direlokasi ke Hotel Santika sampai bangunan permanen VIP sebelah timur Hotel Santika selesai. “Rencananya 2012 ruang VIP selesai. Tergantung anggaran yang tersedia dari Pemprov Kaltim,” ujarnya.

Setelah merelokasi ruang VIP Bandara Sepinggan, tahap pengembangan bandara dilanjutkan dengan relokasi gedung perkantoran lainnya, termasuk kargo. Selanjutnya pembangunan gedung perkantoran baru dan terminal penumpang yang menyatu dengan lapangan parkir.

Proyek pengembangan Bandara Sepinggan secara umum terbagi dua, yakni proyek pengembangan bangunan bandara, mulai gedung perkantoran sampai terminal penumpang dan pengembangan runway atau landasan pacu.

Untuk proyek pengembangan bangunan bandara, PT Angkasa Pura menggelontorkan Rp 1,5 triliun sebagai investasi. Husin menjelaskan, anggaran tersebut digunakan untuk merelokasi bangunan senilai Rp 100 miliar, pembangunan gedung perkantoran Rp 300 miliar, pembangunan terminal penumpang dan tempat parkir senilai Rp 1,1 triliun.

Sedangkan untuk penambahan landasan pacu 750 meter dari panjang 2.500 meter menjadi 3.250 meter menggunakan APBD Provinsi Kaltim Rp 720 miliar.

Husin mengatakan, luas Bandara Sepinggan saat ini belum memadai untuk mengantisipasi perkembangan penumpang. Terminal Keberangkatan A Sepinggan hanya seluas 12.433 meter persegi dan luas Terminal Keberangkatan B hanya seluas 2.400 meter persegi.

Padahal jumlah penumpang yang memadati Bandara Sepinggan Balikpapan per tahun rata-rata 2-3 juta per tahun dengan kenaikan 10 sampai 15 persen per tahun. Pada 2010 kata Husin, jumlah penumpang yang datang dan pergi dari Bandara Sepinggan mencapai 5,117.000 orang.

Karena kebutuhan, PT Angkasa Pura kata Husin sejak dua tahun lalu merencanakan pengembangan Bandara. Setelah melewati tahap konsultasi dan koordinasi dengan Pemprov Kaltim, Kementerian Perhubungan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) KP 309 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Bandara Internasional Sepinggan di Kotamadya Balikpapan.

 

Terbesar

 

Bandara Sepinggan yang ditargetkan selesai 2013 itu akan menjadi Bandara Internasional terbesar di kawasan Indonesia Timur. Bandara Sepinggan mengalahkan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar yang saat ini dinobatkan sebagai Bandara Internasional terbesar di kawasan Timur Indonesia.

Bandara Sepinggan akan memiliki luas 110.000 meter persegi. Terminal penumpang dengan luas 60.000 meter persegi dan mampu menampung 10 juta penumpang per tahun. Sedangkan Sultan Hasanuddin hanya mampu menampung 9 juta penumpang per tahun. Sepinggan yang sebelumnya tidak mempunyai Garbarata akan memiliki 11 Garbarata atau lebih unggul 2 Garbarata dibanding Sultan Hasanuddin.

Terminal penumpang berlantai 3 itu dilengkapi dengan tempat parkir. Total luas lapangan parkir Sepinggan nantinya adalah 49.014 meter persegi, menampung 1.400 kendaraan. Sayangnya, gaya arsitektur yang digunakan dominan mengusung konsep modern. Tidak banyak yang mencirikan kekhasan Kalimantan Timur. Namun, itulah perencanaan dari hasil konsultasi akhir dengan Pemprov Kaltim. Bandara Sepinggan PT Angkasa Pura sudah melakukan proses lelang terhadap proyek itu.

Untuk penambahan landasan pacu, Bandara Sepinggan akan menambah luasan 72 ha yang dari 34,05 ha di sisi laut dan 38,09 ha di sisi darat. Daerah laut akan direklamasi, sedangkan di wilayah darat yang masuk dalam lokasi pemukiman warga perlu pembebasan lahan. Husni mengatakan, pembebasan lahan ditangani langsung oleh Pemprov Kaltim dan Pemkot Balikpapan.

 

Pendekatan Persuasif

 

Wakil Ketua DPRD Balikpapan Syukri Wahid mengatakan warga setempat sudah mengetahui rencana pembebasan lahan untuk perluasan Bandara Sepinggan. Syukri mengatakan, keberadaan Sepinggan akan menggerakkan ekonomi Balikpapan dan menambah pundi-pundi pendapatan daerah. Namun, ia mengingatkan agar Pemkot Balikpapan tetap mengedepankan pendekatan persuasif dalam membebaskan lahan yang ditempati atau dimiliki masyarakat.

Terpisah, Kepala Bappeda Suryanto memprediksi kenaikan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Balikpapan dari Sub Sektor Angkutan Udara akan mencapai 4 kali lipat dengan Bandara Sepinggan yang baru.

Ia mengatakan, Balikpapan akan mendapatkan banyak multiplier effect dari pengembangan Bandara karena volume keluar dan masuk penumpang ke Balikpapan semakin besar. Termasuk pengiriman barang dari dan ke Balikpapan. "Ekspor dan impor Balikpapan bisa maju karena kargo juga luas. Kalau saya prediksi peningkatan PDRB Balikpapan dari sub sektor Angkutan Udara mencapai 3 sampai 4 kali lipat," katanya.

 

Up