EN ID

Pendapatan Non-Aeronautika Angkasa Pura Airports Naik 32 Persen

25 Mar 2014

Back to List


JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) melaporkan kenaikan pendapatan dan laba perusahaan di tahun 2013 lalu. Angkasa Pura Airports berhasil membukukan total pendapatan sebesar Rp 3 triliun dan laba sebelum pajak Rp 819 miliar. Pendapatan dan laba di tahun 2013 kali ini didukung oleh meningkatnya pendapatan dari sektor non-aeronautika yang mencapai angka Rp 1,1 triliun atau tumbuh 32 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Menutup tahun 2013, Angkasa Pura Airports berhasil membukukan total pendapatan sebesar Rp 3,09 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat Rp 3,06 miliar. Laba sebelum pajak juga meningkat menjadi Rp 819 miliar dari sebelumnya yang berjumlah 806 miliar. Sedangkan sektor non-aeronautika menyumbang pendapatan Rp 1,1 triliun dari sebelumnya yang hanya Rp 833 miliar," ujar President Director Angkasa Pura Airports Tommy Soetomo dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Angkasa Pura Airports di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (24/03).

Menurut Tommy, meskipun angka kenaikan pendapatan dan laba terlihat relatif kecil, namun sesungguhnya terjadi peningkatan yang cukup menggembirakan. Hal ini mengingat porsi pendapatan dari sektor air traffic services (ATS) yang di tahun sebelumnya menyumbang pendapatan bagi Angkasa Pura Airports sebesar Rp 487 miliar, pada pada 2013 ini telah beralih ke Perum LPPNPI (AirNav).

"Angkasa Pura Airports  berhasil menggenjot pendapatan dari sektor non-aeronautika, sehingga tidak terjadi penurunan pendapatan pasca beroperasinya Perum LPPNPI. Pendapatan non-aeronautika Angkasa Pura I meningkat secara eksponensial sebesar 32 persen di tahun 2013 ini. Sehingga saat ini komposisi pendapatan aeronautika dan non-aeronautika Angkasa Pura I adalah 61 persen berbanding 39 persen," jelas Tommy.

"Artinya, perseroan telah berhasil mengkreasi pendapatan yang tidak bersifat tarif, melainkan dari sektor komersial dan anak-anak perusahaan. Hal ini sesuai dengan visi dan arah perseroan untuk dapat sejajar dengan pengelola bandar udara terkemuka di dunia yang rata-rata pendapatan non-aeronautikanya minimal mencapai 40 persen," imbuh Tommy.

Lebih jauh Tommy mengatakan, yang tidak kalah pentingnya adalah pengukuran keberhasilan melalui Customer Satisfaction Index (CSI). "Sejak dicanangkannya program transformasi perusahaan pada 2010, CSI Angkasa Pura Airports secara konstan meningkat dari 3,57 di 2010 menjadi 3,79 di 2013. Peningkatan tertinggi dicapai pada 2013. Itulah sebabnya perseroan menerima beberapa penghargaan antara lain BUMN Berdaya Saing Terbaik di Bidang Logistik pada Anugerah BUMN 2013, ASEAN Airport of The Year 2013 untuk Bandara Juanda Surabaya dalam ASEAN Commercial Aviation Awards, serta predikat “Good Performance" pada Indonesia Quality Award (IQA) 2013," kata Tommy.

"Dengan capaian pada 2013, kami optimis dapat mencapai hal yang lebih baik pada 2014. Di awal tahun 2014 ini kami juga telah meresmikan pengoperasian terminal 2 (T2) Bandara Juanda Surabaya, terminal baru Bandara Sepinggan Balikpapan, general aviation terminal di Bali, serta pengoperasian Hotel Ibis Budget Airport Makassar,” tambah Tommy. [Arif Haryanto]

Up