EN ID

Kebut Proyek, Terminal Domestik dan Internasional Bandara Ngurah Rai Digabung

14 May 2013

Back to List


DENPASAR - PT Angkasa Pura I (Persero), pengelola Bandara Internasional Ngurah Rai memfinalisasi rencana penggabungan terminal internasional dan domestik untuk mengejar target penyelesaian pengembangan fasilitas pada September 2013.

General Manager Angkasa Pura Airports Bandara Internasional Ngurah Rai Ngurah Rai Purwanto mengatakan penyatuan pengoperasian antara terminal internasional dan domestik sementara itu difungsikan untuk penyelesaian pembangunan gedung terminal internasional. “Kami menargetkan operasi bandara baru pada September 2013,” katanya, Senin (13/5).

Rencana penggabungan itu, lanjutnya, saat ini masih dalam tahap pemindahan fasilitas, antara lain pengurusan imigrasi dan terminal bagasi. Angkasa Pura Airports memastikan penyatuan terminal itu hanya berlangsung sementara. Pada pengoperasian secara keseluruhan, terminal internasional dan domestik akan tetap dipisah.

Penyatuan ini, lanjut Purwanto, hanya untuk menunjang keperluan teknis pembangunan gedung. Dipastikan tidak akan menggangu jalur penerbangan dan kenyamanan pengguna.

Untuk penyelesaian pembangunan sejumlah gedung hasil pengembangan Bandara Ngurah Rai, Purwanto menyatakan masih sangat kompleks. “Penggabungan sementara antara dua terminal ini menjadi solusi terbaik,” ujarnya.

Sementara itu, Angkasa Pura Airports menyiapkan tambahan dana menjadi Rp2,8 triliun untuk pembangunan infrastruktur fisik Bandara Ngurah Rai, Bali yang ditarget selesai pada Mei 2013 dengan pengoperasian awal pada awal semester II/2013.

Kepala Humas Pengembangan Proyek Bandara Ngurah Rai Trubus Suharsono mengatakan Angkasa Pura Airports menambah modal untuk pengembangan fisik sedikitnya Rp300 miliar. Sebelumnya, pengembangan satu-satunya bandara komersial di Bali ini hanya menelan anggaran sebesar Rp2,5 triliun.

“Penambahan penyertaan modal itu untuk sejumlah pekerjaan tambahan termasuk pemberian hiasa dan ornamen Bali,” katanya. Dana itu bersumber dari anggaran keuangan Angkasa Pura Airports. “Ditarget pembangunan akan selesai sebelum KTT APEC 2013,” imbunya. Untuk saat ini, jelasnya, secara keseluruhan pengerjaan empat paket sudah melampaui angka 40% dari total pembangunan fisik.

Sebagaimana diketahui, PT Jaya Construction Management menjadi leading dan pengawas dari jalannya perluasan bandara. PT Jaya Construction Management membawahi empat kontraktor yang akan mengerjakan tahapan perluasan bandara. Terinci, paket pertama berupa jalan akses menuju terminal baru dan kargo dikerjakan oleh PT Nindya Karya. Paket ini sudah mencapai 87% dari total pembangunan fisik.

Paket kedua berupa gedung parkir, gedung cartering, promenade atau bangunan yang menghubungkan terminal internasional dan domestik dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan sudah mencapai 45%.

Adapun pada paket ketiga berupa terminal internasional dan apron/tempat parkir pesawat, dikerjakan oleh konsorsium PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya sudah mencapai 33%. Untuk paket keempat berupa pembangunan gate handling system masih akan dikerjakan dengan menunggu paket I, II dan III selesai.

Pada hasil perluasan bandara, Bandara Ngurah Rai akan memiliki 16 garbarata atau jembatan yang berdinding dan beratap yang menghubungkan ruang tunggu penumpang ke pintu pesawat terbang dengan 32 tunel/lorong. Saat ini Bandara Ngurah Rai hanya memiliki lima buah garbarata.

Pada perluasan itu diharapkan mampu menampung 18 juta penumpang. Diprediksikan pada 2025 mendatang, Bandara Ngurah Rai harus menampung 24,6 juta penumpang. Saat ini Bandara Ngurah Rai saat ini sudah menampung 11 juta penumpang per tahunnya dari kapasitas 8 juta penumpang. [Sumber: Bali Bisnis/Bisnis Indonesia]

Up