EN ID

Bangkitkan Ekonomi Rakyat, Angkasa Pura Airports Konsisten Sinergi dan Kolaborasi dengan UMKM

11 Aug 2020

Back to List


Jakarta, 11 Agustus 2020 - Angkasa Pura Airports senantiasa berkomitmen dan konsisten dalam meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memberdayakan dan meningkatkan ekonomi masyarakat melalui Program Kemitraan dengan memberikan pinjaman untuk modal kerja dan berbagai program lainnya.

Sebagai badan usaha yang beroperasi di tengah masyarakat, Angkasa Pura Airports memiliki kewajiban tanggung jawab sosial terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan merupakan kunci bagi keberlanjutan bisnis di mana para pemangku kepentingan mendapat manfaat dari keberlangsungan bisnis perusahaan.

"Sumbangsih Angkasa Pura Airports terhadap bangsa tidak hanya berupa jasa konektivitas udara dan keuntungan ekonomi, melainkan juga peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui Program Kemitraan dan berbagai program sinergi lainnya," ujar Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi.

Sejak Januari hingga April 2020, Angkasa Pura Airports telah menyalurkan kredit UMKM melalui Program Kemitraan perusahaan sebesar Rp1,82 miliar yang disalurkan ke 28 pelaku UMKM di sektor jasa dan industri beberapa wilayah bandara Angkasa Pura Airports beroperasi seperti Biak, Balikpapan, Bantul, Kulon Progo, Gunung Kidul, Sleman, Manado, Sukoharjo, Sragen, dan Sidoarjo.

"Penyaluran kredit lunak untuk UMKM ini merupakan wujud komitmen perusahaan untuk berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian melalui pemberdayaan pelaku usaha mikro melalui penciptaan pengusaha mandiri dan penyerapan tenaga kerja sehingga terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujar Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi.

Program Kemitraan Angkasa Pura Airports dimulai sejak 1992 dengan total mitra binaan hingga 2019 sebanyak 14.212 mitra dengan total pinjaman sebesar Rp413 miliar dengan 8 kategori mitra binaan yaitu sektor industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, jasa, dan lainnya. Pada 2019, Angkasa Pura Airports menyalurkan Rp23 miliar untuk 513 UMKM dengan mayoritas penyaluran kredit ke UMKM sektor perdagangan dengan total 227 UMKM dengan total nilai kredit sebesar Rp10,6 miliar.

Selain penyaluran kredit, Angkasa Pura Airports juga memberikan hibah pembinaan melalui kegiatan pendidikan atau pelatihan, pemagangan, dan promosi dagang dalam bentuk kegiatan pameran pada skala regional, nasional, maupun internasional. Pada 2019, Angkasa Pura Airports telah menyalurkan dana hibah pembinaan program kemitraan sebesar Rp3,85 miliar yang terdiri dari hibah kepada BUMN Khusus sebesar Rp2 miliar dan hibah pembinaan senilai Rp1,85 miliar kepada 348 mitra binaan dalam bentuk promosi dan pameran, pembinaan pelatihan, dan pembinaan pemagangan.

Dorong UMKM "Naik Kelas" Melalui Galeri UMKM di Bandara

Upaya lainnya untuk meningkatkan sinergi dan membawa UMKM ke tingkat lebih tinggi yaitu dengan penyediaan Galeri UMKM di hampir seluruh bandara kelolaan. Beberapa galeri UMKM bandara Angkasa Pura Airports yang cukup besar terdapat di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo dan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang.

"Angkasa Pura Airports berupaya untuk meningkatkan kelas produk-produk UMKM lokal dengan melibatkan para pelaku UMKM di galeri-galeri UMKM yang disediakan di bandara. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan peluang produk-produk mereka dapat diperkenalkan dan dipasarkan ke penumpang pesawat, baik domestik maupun internasional. Salah satunya Galeri UMKM di YIA bernama Pasar Kota Gede yang juga merupakan area khusus UMKM terbesar di Indonesia. Pasar Kota Gede di YIA melibatkan tidak hanya pelaku UMKM di Yogyakarta, tapi juga Magelang, Purworejo, Klaten, dan daerah lain di Jawa Tengah," ujar Faik Fahmi.

Di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Angkasa Pura Airports menyediakan Galeri UMKM seluas 1.513 meter persegi untuk merangkul sekitar 300-600 UMKM lokal Yogyakarta dan sekitarnya. Galeri UMKM di Bandara Internasional Yogyakarta yang terdapat di terminal keberangkatan domestik menampilkan berbagai gerai produk batik, produk olahan coklat, batik kayu, produk olahan aloevera, jamu herbal, makanan khas lokal lainnya.

Walau tidak seluas galeri UMKM di YIA, juga terdapat galeri UMKM seluas 120 meter persegi di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, tepatnya terletak di exhibition hall lantai 1 terminal penumpang. Galeri UMKM di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang ini beroperasi mulai pukul 05.00 hingga 22.00 WIB di mana terdapat sekitar 70 UMKM yang menjadi mitra galeri dengan 748 jenis produk.

Galeri ini dilengkapi dengan anjungan monitor layar sentuh dengan konten e-commerce Jawa Tengah Sadewa G-2 Market yang memberikan informasi katalog produk unggulan di Jateng. Terdapat lima zona dalam galeri ini yaitu zona pakaian yang berisi batik, tenun, bordir, kain lukis, mukena, kerudung dan syal; zona kedua yang berisi aksesoris yang menjual aneka ragam kerajinan tangan berupa tas wanita, topi, dekorasi rumah, mainan anak tradisional, dan sejenisnya; zona ketiga yang merupakan zona makanan kemasan; zona food and  beverages yang menjual roti bekatul, mie ongkok instan, seduhan kopi dan coklat bubuk yang bisa langsung dinikmati; serta zona activity corner yang merupakan tempat pertunjukkan seperti demo membatik, kain lukis, sajian kopi, tarian tradisional, dan lainnya.

"Angkasa Pura Airports senantiasa berkomitmen untuk turut serta memajukan perekonomian daerah melalui pemberian peluang bagi pelaku UMKM dalam mempromosikan dan memperluas pangsa pasar bagi produk-produknya melalui keberadaan galeri UMKM di bandara-bandara Angkasa Pura Airports," ujar Faik Fahmi.

Up