EN ID

Angkasa Pura Airports Siapkan Masterplan Bandara Sam Ratulangi

26 Aug 2013

Back to List


MANADO - PT Angkasa Pura I (Persero) segera menyiapkan masterplan (rencana induk) pengembangan Bandara Sam Ratulangi Manado pada 2014. Langkah ini untuk meningkatkan kapasitas bandara dari 1,4 juta penumpang menjadi 3,5 juta penumpang per tahun pada tahapan pembangunan ultimate.

Pengembangan bandara ini perlu dilakukan, karena jumlah penumpang dan pesawat yang tertampung saat ini sudah mencapai 77% dari total kapasitas bandara. Apalagi, tiap tahun terjadi peningkatan jumlah pesawat (aircraft) sebesar 13% dan penumpang 11%.

“Jadi, sudah saatnya bandara ini dikembangkan,” ungkap Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Herry Bakti Singayuda Gumay seusai Peresmian Angkutan Pemandu Moda di Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara, Senin (26/8).

Angkasa Pura Airports sebagai operator bandara ini masih memproses pembuatan masterplan pengembangan bandara tersebut. “Dalam beberapa bulan ini bikin revisi masterplan, lalu baru dikerjakan. Dalam revisi itu ada rencana untuk memotong bukit agar lebih memudahkan pesawat saat take off,” ungkap dia.

Karena itu, sambung Herry, pengembangan bandara ini baru bisa dimulai pada tahun depan. Adapun pengembangan bandara ini terdiri atas tiga tahap, yakni tahap satu berupa perencanaan, tahap dua, dan tahap ultimate. Selanjutnya, proses pengembangan akan dilakukan langsung ke tahap terakhir.

Sementara itu, berdasarkan masterplan Keputusan Menteri Perhubungan (KP 607/2011), total luas terminal penumpang internasional dan domestik di bandara ini mencapai 20.093 meter persegi (m2). Sedangkan pada tahap satu telah menjadi 22.000 m2 dan akan dikembangkan menjadi 50.000 m2 di tahap ultimate.

Selain terminal, untuk apron atau tempat parkir pesawat pun akan dikembangkan dari 70.306 m2 menjadi 163.500 m2. “Kalau sekarang total kapasitas parkir hanya untuk 11 pesawat, yang terdiri dari wide body atau Boeing 767- 300 dua unit, narrow body atau Boeing 737-400 sembilan unit. Nantinya, akan menjadi 24 pesawat yang terdiri dari wide body enam pesawat dan narrow body 18 pesawat,” papar Herry.

Langkah-langkah pengembangan bandara tersebut diharapkan dapat mendongkrak jumlah penumpang menjadi 3,5 juta penumpang per tahun. Adapun jumlah penumpang yang tertampung di Bandara Sam Ratulangi pada saat ini sekitar 1,4 juta penumpang per tahun.

Tarik Investor
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan EE Mangindaan menuturkan, Bandara Sam Ratulangi harus segera dibangun supaya investor bisa masuk dan melihat potensi investasi di wilayah ini. “Karena dulu ini namanya Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu, Bandara Sam Ratulangi juga merupakan pintu gerbang utara,” katanya.

Menurut dia, Bandara Sam Ratulangi memiliki potensi yang bagus karena secara geografis terletak sejajar dengan Singapura. Dengan begitu, potensial untuk menghubungkan Australia dengan Asia Timur, seperti Jepang, Korea, dan Cina.

Di samping itu, potensi pariwisata di Sulawesi Utara cukup tinggi. Mangindaan juga mengatakan, Bandara Sam Ratulangi harus terhubung dengan Bitung yang telah ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus dan sebagai international hub port (IHP).

Oleh karena itu, dia mengajak agar pembangunan bandara ini jangan berpikir single moda tetapi multi moda. “Di daerah manapun dalam rangka MP3EI, Kemenhub harus mampu menjawab konektivitas. Kalau di sini, perikanan menjadi komoditas tinggi. Karena itu, bagaimana caranya agar bisa mengangkut ikan dan sektor lainnya menggunakan angkutan udara ke luar negeri. Kargo angkutan daging sapi saja sudah dilakukan, tidak lagi dengan kapal, tetapi juga lewat udara,” tutur dia.

Oleh karena itu, sambung Menhub, terminal di bandara ini sudah harus ditambah. Begitu juga dengan jumlah layanan melalui udara dengan mempertimbangkan panjangnya landasan pacu. “Kalau runway sudah bisa diperpanjang dan jumlah apron ditambah, pertumbuhan uang bisa lebih tinggi. Dengan demikian, Sam Ratulangi menjadi pintu gerbang ke Asia Pasifik,” tegas Mangindaan.

Saat ini, Bandara Sam Ratulangi melayani penerbangan dari dan ke Manado, yakni rute Jakarta, Makassar, Surabaya, Balikpapan, Ternate, Gorontalo, Sorong, Gosowong, Naha, Kao, Melonguane. Sedangkan untuk rute internasional mencapai Singapura, dan Davao di Filipina. [Arif Haryanto/Investor Daily]

Up