Sejarah Bandara

Last Updated: Wednesday, 10 July 2019 02:02

Sejarah PT Angkasa Pura I (Persero) - atau dikenal juga dengan Angkasa Pura Airports - sebagai pelopor pengusahaan kebandarudaraan secara komersial di Indonesia bermula sejak tahun 1962. Ketika itu Presiden RI Soekarno baru kembali dari Amerika Serikat. Beliau menegaskan keinginannya kepada Menteri Perhubungan dan Menteri Pekerjaan Umum agar lapangan terbang di Indonesia dapat setara dengan lapangan terbang di negara maju.

Tanggal 15 November 1962 terbit Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33 Tahun 1962 tentang Pendirian Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura Kemayoran. Tugas pokoknya adalah untuk mengelola dan mengusahakan Pelabuhan Udara Kemayoran di Jakarta yang saat itu merupakan satu-satunya bandar udara internasional yang melayani penerbangan dari dan ke luar negeri selain penerbangan domestik.

Setelah melalui masa transisi selama dua tahun, terhitung sejak 20 Februari 1964 PN Angkasa Pura Kemayoran resmi mengambil alih secara penuh aset dan operasional Pelabuhan Udara Kemayoran Jakarta dari Pemerintah RI. Tanggal 20 Februari 1964 itulah yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi perusahaan.

Pada tanggal 17 Mei 1965, berdasarkan PP Nomor 21 tahun 1965 tentang Perubahan dan Tambahan PP Nomor 33 Tahun 1962, PN Angkasa Pura Kemayoran berubah nama menjadi  PN Angkasa Pura, dengan maksud untuk lebih membuka kemungkinan mengelola bandar udara lain di wilayah Indonesia.

Secara bertahap, Pelabuhan Udara Ngurah Rai (Denpasar), Pelabuhan Udara Halim Perdanakusumah (Jakarta), Pelabuhan Udara Polonia (Medan), Pelabuhan Udara Juanda (Surabaya), Pelabuhan Udara Sepinggan (Balikpapan), dan Pelabuhan Udara Hasanuddin (Ujungpandang) kemudian berada dalam pengelolaan PN Angkasa Pura. Selanjutnya, berdasarkan PP Nomor 37 tahun 1974, status badan hukum perusahaan diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum).

Dalam rangka pembagian wilayah pengelolaan bandar udara, berdasarkan PP Nomor 25 Tahun 1986 tanggal 19 Mei 1986, nama Perum Angkasa Pura diubah menjadi Perusahaan Umum Angkasa Pura I. Hal ini sejalan dengan dibentuknya Perum Angkasa Pura II yang sebelumnya bernama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng, secara khusus bertugas untuk mengelola Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. 

Kemudian, berdasarkan PP Nomor 5 Tahun 1992, bentuk Perum diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh Negara Republik Indonesia sehingga namanya menjadi PT Angkasa Pura I (Persero). Saat ini, Angkasa Pura Airports mengelola 13 (tiga belas) bandara di kawasan tengah dan timur Indonesia, yaitu: 

1. Bandara I Gusti Ngurah Rai - Denpasar
2. Bandara Juanda - Surabaya
3. Bandara Sultan Hasanuddin - Makassar
4. Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan - Balikpapan
5. Bandara Frans Kaisiepo - Biak
6. Bandara Sam Ratulangi - Manado
7. Bandara Syamsudin Noor - Banjarmasin
8. Bandara Ahmad Yani - Semarang
9. Bandara Adisutjipto - Yogyakarta
10. Bandara Adi Soemarmo - Surakarta
11. Bandara Internasional Lombok - Lombok Tengah
12. Bandara Pattimura - Ambon
13. Bandara El Tari - Kupang

Selain itu, Angkasa Pura Airports saat ini memiliki 5 (lima) anak perusahaan, yaitu PT Angkasa Pura Logistik, PT Angkasa Pura Properti, PT Angkasa Pura Suport, PT Angkasa Pura Hotel, dan PT Angkasa Pura Retail.

MILESTONE

1962 – 15 November
Pemerintah RI mengeluarkan PP No.33 Tahun 1962 tentang Pendirian Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura Kemayoran, yang ditandatangani oleh Pejabat Presiden RI Ir. Djuanda. Tugas pokoknya adalah pengelolaan dan pengusahaan Bandar Udara Kemayoran Jakarta yang saat itu merupakan satu-satunya bandar udara internasional yang melayani penerbangan dari dan keluar negeri selain penerbangan domestik.

1964 – 20 Februari
Setelah melalui masa transisi selama dua tahun, terhitung mulai tanggal 20 Februari 1964 PN Angkasa Pura Kemayoran resmi mengambil alih secara penuh aset dan operasional Bandara Internasional Kemayoran, Jakarta dari Kementerian Perhubungan Udara. Tanggal inilah yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Angkasa Pura Airports.

1965 – 17 Mei
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1965 tentang Perubahan dan Tambahan PP Nomor 33 Tahun 1962, PN Angkasa Pura “Kemayoran” berubah nama menjadi PN Angkasa Pura dengan maksud untuk lebih membuka kemungkinan mengelola bandar udara lain di wilayah Indonesia.

1974 – 24 Oktober
Status badan hukum perusahaan diubah dari PN Angkasa Pura menjadi Perusahaan Umum (Perum) Angkasa Pura I

1986 – 19 Mei
Wilayah pengelolaan bandar udara komersial di Indonesia di bagi dua, seiring dengan perubahan Perum Angkasa Pura menjadi Perum Angkasa Pura I dan dibentuknya Perum Angkasa Pura II. Perum Angkasa Pura I mengelola bandara di wilayah timur Indonesia, sedangkan Perum Angkasa Pura II mengelola bandara di wilayah barat Indonesia.

1992 – 04 Februari
Berdasarkan PP No. 5 Tahun 1992, bentuk Perum Angkasa Pura I diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh Negara Republik Indonesia sehingga namanya menjadi PT Angkasa Pura I (Persero).

2008 – 22 September
Peresmian Bandara Sultan Hasanuddin oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

2011 – 20 Oktober
Peresmian Bandara Internasional Lombok (BIL) oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

2011 – 01 Desember
Groundbreaking proyek pembangunan Terminal 2 (T2) Bandara Juanda, Surabaya.

2011 - 30 Desember
Logo baru Angkasa Pura Airports sebagai salah satu identitas perusahaan (corporate identity) resmi diluncurkan.

2012 – 06 Januari
Pembentukan Anak-anak Perusahaan, yaitu PT Angkasa Pura Hotel, PT Angkasa Pura Properti, dan PT Angkasa Pura Logistik.

2012 – 09 Februari
Pembentukan Anak Perusahaan PT Angkasa Pura Suport.

2012 – 20 Februari
Peluncuran identitas perusahaan (corporate identity) berupa visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan baru. Turut pula dilaunching hymne dan mars serta seragam baru perusahaan.

2013 – 02 Januari
Implementasi Project Enterprise Resource Planning (ERP) tahap pertama.

2013 – 06 Januari
Pengalihan tugas pengelolaan kenavigasian ke Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) berdasarkan PP Nomor 77 Tahun 2012.

2013 – 12 September
Pengoperasian terminal internasional baru Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.

2014 – 14 Februari
Pengoperasian Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya.

2014 – 22 Maret
Pengoperasian terminal baru Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan.

2014 – 17 Juni
Groundbreaking pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang

2014 – 15 September
Peresmian Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan dan Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

2014 – 17 September
Pengoperasian terminal domestik baru Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.

2014 – 19 Desember
Peresmian Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali oleh Menteri Perhubungan RI Ignasius Jonan.

2015 – 18 Mei
Groundbreaking Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

2015 – 17 Agustus
Pengoperasian Terminal B Bandara Adisutjipto Yogyakarta.

2016 – 23 November
Penerbitan Obligasi I Angkasa Pura I Tahun 2016 dan Sukuk Ijarah I Angkasa Pura I Tahun 2016.

2017 – 27 Januari
Groundbreaking pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo oleh Presiden RI Joko Widodo.

2017 – 8 April
Groundbreaking pembangunan Kereta Api Bandara Adi Soemarmo di Boyolali oleh Presiden RI Joko Widodo.

 

Contact us:

Website: www.ap1.co.id