Siaran Pers

Siaran Pers
PT. Angkasa Pura I (Persero)
Proyek Pembangunan Bandar Udara Internasional Yogyakarta 
Nomor : AP.I.03/HM.02/2017-PP.JOG
 
Modus Penipuan Baru : AP I Himbau Masyarakat Kulon progo dan sekitarnya Agar Lebih Waspada
 
 
Yogyakarta, (08/05/17) – Saat ini kembali marak penipuan mengatasnamakan PT. Angkasa Pura I (Persero) dengan mengambil momentum Proyek Pembangunan Bandar Udara Internasional Yogyakarta. Setelah sebelumnya marak broadcast via sms, whatsapp dan media sosial lainnya terkait adanya pembukaan lowongan pekerjaan di area bandara, AP I telah menghimbau kepada masyarakat bahwa hal tersebut merupakan informasi hoax.
“ Informasi terkait pembukaan lowongan pekerjaan hanya kami sampaikan melalui website resmi AP I yaitu ap1.co.id baru kemudian didistribusikan secara serentak melalui 13 website dan media sosial yang digunakan oleh seluruh bandara cabang AP I. “ tegas Project Manager Pembangunan Bandar Udara Internasional Yogyakarta.
Beberapa hari yang lalu, pihak AP I menerima informasi terkait adanya modus penipuan baru mengatasnamakan proyek pembangunan. Kali ini, oknum tidak bertanggung jawab tersebut menggunakan modus Perjanjian Kerja Sama (PKS) PALSU terkait penyediaan jasa konsumsi atau catering bagi para karyawan AP I. PT. Fathuri Jaya Abadi yang mengaku sebagai koordinator konsumsi menggunakan PKS tersebut untuk menggaet beberapa usaha catering di daerah Wates, Kulon Progo.
Gani Wijaya selaku petugas AP I di lapangan juga mendapati informasi hoax tersebut dari beberapa pengusaha catering yang mengeluhkan hal serupa.
“ Perlu kami sampaikan kembali bahwa hingga saat ini, kami (Proyek Pembangunan) maupun AP I belum membuka lowongan apapun terkait kebutuhan tenaga kerja, jasa catering, dan jasa-jasa lainnya di ruang lingkup Bandara Baru serta belum melakukan bentuk KERJASAMA apapun dengan pihak kedua ataupun ketiga.” tambah Sujiastono.
Sujiastono juga menegaskan agar masyarakat dimohon lebih waspada terhadap segala bentuk informasi yang diterima serta dapat melakukan konfirmasi atas kejelasan setiap informasi yang diterima melalui Contact Center Bandara 172 di nomor telepon 172 atau nomor telepon kantor Proyek Pembangunan Bandar Udara Internasional Yogyakarta
0274-489227.
Demikian disampaikan, semoga release ini dapat bermanfaat.
Salam Hangat,
Humas New Yogyakarta Int’l Airport
Website : angkasapura1.nyia.co.id
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Telp : 0274 489227
WhatsApp Image 2017-08-16 at 16.56.35.jpeg

Siaran Pers
PT. Angkasa Pura I (Persero)
Proyek Pembangunan Bandar Udara Internasional Yogyakarta
Nomor : AP.I.02/HM.02/2017-PP.JOG
Tim Pelaksana Pengadaan Tanah NYIA Upayakan Adanya Percepatan
 
Yogyakarta, (05/04/17) - Dalam rangka percepatan pembangunan New Yogyakarta International Airport di Kulon Progo, PT. Angkasa Pura I (Persero) bekerjasama dengan Kanwil BPN DIY selaku Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah, Pengadilan Negeri Wates, Kejaksaan Tinggi DIY selaku Tim Pendamping Hukum PT. AP. I, BPKP dan jajaran instansi terkait termasuk Pemkab Kulon Progo, Pemda DIY, Kecamatan Temon, dan jajaran pemerintah desa terdampak (Jangkaran, Sindutan, Glagah, Kebonrejo, Sindutan) serta pengamanan dari Polres Kulon Progo.
Upaya percepatan
“ Kami semua berupaya untuk melakukan percepatan penyelesaian pengadaan tanah untuk kepentingan umum serta percepatan pelaksanaan pekerjaan yang terkait dengan pembangunan bandara NYIA, antara lain dalam proses konsignasi di Pengadilan Negeri Wates, Pelaksanaan Relokasi Warga, Perencanaan Sisi Air side dan Land side. “ ujar R. Sujiastono, Project Manager Pembangunan NYIA.
Konsignasi
Selain upaya tersebut, kegiatan proses konsignasi saat ini register penitipan nilai ganti kerugian ke PN Wates tetap berlanjut sesuai kriteria penitipan seperti yang diatur pada UU Nomor 2 Tahun 2012, PERMA Nomor 3 Tahun 2016, serta peraturan lainnya yang terkait tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum.
Sampai saat ini (03/04) sudah ada 145 bidang yang teregister, 47 bidang sudah dilakukan penitipan nilai ganti kerugian di PN Wates dan 1 bidang sudah dilakukan pengambilan nominal yang dititipkan di PN Wates. “ Kami berharap masyarakat dapat segera mengurus pengambilan uang ganti pengadaan tanah yang dititipkan di PN tersebut, karena semakin lama diambil akan semakin rugi karena uang yang dititipkan tidak berbunga alias bernilai nominal tetap. “ tambah Sujiastono.
“ Kami juga menghimbau kepada masyarakat yang bidangnya termasuk dalam daftar konsignasi dan menerima panggilan sidang dari PN Wates agar dapat segera menghadiri sidang, sehingga dapat menyampaikan apa yang menjadi keberatannya di persidangan. Meskipun hadir atau tidak hadirnya pemilik lahan tersebut , proses persidangan akan tetap berlanjut, dan setelah adanya putusan pengadilan tentang penitipan maka alas haknya baik berupa SHM atau Letter C atau surat kepemilikan bentuk lainnya akan beralih dengan dilakukannya pelepasan hak oleh BPN DIY. Sehingga secara otomatis akan dilakukan eksekusi lahan atau menjadi milik Negara dalam hal ini PT. AP I. “ sambung Sujiastono.
Sengketa Waris
Kepada warga yang dikonsignasi karena sengketa waris, uang yang dititip di pengadilan tidak bisa diambil tanpa persetujuan semua ahli waris. Sebagai jalan keluarnya adalah warga yang telah setuju agar segera mengajukan gugatan di pengadilan, sehingga pengadilan dapat membagi waris tersebut sesuai hak ahlinya masing masing. Apabila telah dilakukan pembagian oleh pengadilan, warga dapat mengambil uang yang dititipkan di pengadilan tersebut sesuai dengan bagiannya masing - masing, dan nilai ganti kerugian bagi ahli waris yang tidak setuju akan menjadi bagian yang dititipkan di pengadilan.
Ukur Ulang
Terkait dengan pengukuran ulang, PT. AP I sudah menerima data sebagian warga yang minta diadakan penilaian terhadap bangunan dan tanaman yang saat pengukuran sebelumnya warga tidak berkenan dilakukan penilaian dan pengukuran. Hal tersebut dikarenakan suatu sebab, hingga saat ini (05/05) ada sekitar 35 orang dengan 76 bidang (luas ± 14 hektar) yang mengajukan permohonan ke Kanwil BPN DIY dengan rekomendasi cap dari Kepala Desa setempat, Kepala Kecamatan Temon, dan Bupati Kulon Progo.
Terhadap Masalah Pengukuran Ulang
“ Kami berharap agar warga yang mengajukan bukan sebagian tetapi seluruhnya, sehingga bisa lebih memudahkan semua proses yang terkait. Setelah langkah tersebut, PT. AP I juga tidak bisa menjanjikan apakah bisa atau tidaknya proses penilaian terhadap rumah dan tanaman yang belum dinilai, karena hal tersebut bukan menjadi kewenangan dari PT. AP I tetapi menjadi kewenangan dari Kanwil BPN DIY selaku Ketua P2T atau Kementrian ATR/BPN. Saya selaku Project Manager Pembangunan NYIA berharap akan ada solusi yang baik untuk hal tersebut.” Tambah Sujiastono.
Tentang Relokasi
Pemda DIY dan Pemkab Kulon Progo sudah melaksanakan peletakan batu pertama di beberapa lokasi dan diharapkan kepada seluruh warga agar dapat segera membangun rumahnya, karena apabila warga tidak segera pindah maka kenyamanan warga akan terganggu sehubungan dengan kegiatan yang berangsur berjalan pada medio Mei atau Juni 2017.
Pengosongan Petambak
Sehubungan dengan telah diputusnya gugatan petambak di Mahkamah Agung, yaitu memori kasasi yang diajukan PT. AP I melalui Jaksa Pengacara Negara dari Kejati DIY telah dikabulkan oleh MA, dengan demikian PT. AP I berharap para pemilik tambak dapat segera mengosongkan tambaknya.
Progres di Lapangan
Hingga siang hari ini (05/04) sudah terpasang pagar sepanjang 1335 meter di area lokasi pembangunan NYIA dalam tahap land clearing, dan 22 rumah sudah dalam proses demolish sedangkan 7 rumah sudah rata dengan tanah.
Demikian disampaikan, semoga release ini dapat bermanfaat.
Salam Hangat,
Humas New Yogyakarta Int’l Airport
Website : angkasapura1.nyia.co.id
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Telp : 0274 489227

Siaran Pers
PT. Angkasa Pura I (Persero)
Proyek Pembangunan Bandar Udara International Yogyakarta
Nomor : AP.I.01/HM.02/2017-PP.JOG

Komitment Percepatan Pembangunan NYIA - AP I Lakukan Pembongkaran Lahan dan Bangunan Sesuai Schedule Pembangunan

 
Yogyakarta, (04/04/17) Proyek Pembangunan New Yogyakarta Int'l Airport lakukan pembongkaran lahan dan bangunan sesuai jadwal yang telah ditetapkan sebagai wujud komitment korporasi dalam melakukan percepatan Proyek Strategis Nasional. PT. Angkasa Pura I (Persero) dalam hal ini bekerja sama dengan PT. Angkasa Pura Property melakukan pembongkaran lahan dan bangunan di area lahan Paku Alam Ground yang sebelumnya sudah dilakukan pengosongan lahan oleh warga terdampak NYIA. Pembongkaran tersebut dimulai pada tanggal 24 Maret 2017 dengan area pembongkaran yaitu di atas lahan PAG (pesisir Pantai Glagah).                       
" Kami tetap melakukan eksekusi pembongkaran bangunan sesuai dengan schedule yang ada pada Surat Pemberitahuan Pengosongan dan Pembongkaran Lahan ke III yang telah kami layangkan sebelumnya kepada masyarakat melalui Kepala Desa setempat. Kami juga akan melakukan tahapan proses pembangunan agar berjalan sesuai dengan schedule.” tutur Sujiastono, Project Manager Pembangunan Bandar Udara Internasional Yogyakarta.          
Robertus, Site Manager APP mengatakan “Hingga pada sore hari ini (04/04/17), 7 rumah dan bangunan telah berhasil  dilakukan pemeratan oleh APP, dalam hal ini kami mengerahkan 20 pekerja dari warga setempat sesuai arahan direksi APP untuk membantu kami dalam melakukan pembongkaran. Dari 22 rumah yang di demolish, 7 rumah sudah berhasil diratakan oleh tanah."       
 
Salam Hangat,
Humas New Yogyakarta Int’l Airport

Website : ppjog.ap1.co.id
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Telp : 0274 489227

                                                                          Press Release                                                                          

14 September, 2016

“ Proyek Bandara Baru Yogyakarta Masuki Tahapan Baru

Yogyakarta (14/09/2016) - Proyek Pembangunan Bandar Udara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta (DIY) memasuki tahapan baru, yaitu pembayaran nilai ganti wajar dalam bentuk uang mulai hari ini (14/09).

"Pembayaran ini dilaksanakan mulai hari ini hingga 4 Oktober 2016 di lima balai desa terdampak, yaitu Desa Glagah, Desa Palihan, Desa Sindutan, Desa Jangkaran, dan Desa Kebonrejo yang semuanya terletak di Kecamatan Temon, Kulonprogo," ujar Pimpinan Proyek Pembangunan Bandar Udara Internasional Yogyakarta (Pimpro NYIA), R. Sujiastono.

Pembayaran nilai ganti wajar ini mengacu pada luas wilayah yang digunakan dalam Ijin Penetapan Lokasi (IPL) seluas 645,6291 hektar dan hasil realisasi fisik pengukuran keliling seluas 587,2605 hektar. "Dalam proses pembayaran ini pihak Angkasa Pura I didampingi oleh Kejaksaan Tinggi DIY selaku tim pendamping dalam penanganan potensi hukum pada tahap pelaksanaan dan penyerahan hasil pengadaan tanah," imbuh Sujiastono.

Tim Pendamping Kejaksaan Tinggi DIY membantu Angkasa Pura I dalam hal bantuan hukum (litigasi di pengadilan), pertimbangan hukum (pendampingan dan pendapat hukum), dan tindakan hukum lainnya sebagai fasilitator atau mediator dalam perselisihan antar lembaga.

Pada saat pembayaran, Kepala Kantor Wilayah Bapan Pertanahan Nasional (BPN) DIY selaku Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah melakukan pelepasan hak dengan total 2.413 bidang tanah dan jumlah yang dibayarkan sesuai validasi dari BPN. Jumlah bidang tersebut milik pihak yang berhak yang pada saat kegiatan musyawarah bentuk ganti wajar yang memilih uang sebagai bentuk ganti kerugian yang disepakati oleh pihak yang berhak.

Pasca pembayaran, lanjut Sujiastono, Angkasa Pura I tidak akan lepas tangan begitu saja, tetapi turut mengawal masyarakat agar dapat memanfaatkan uangnya secara benar. "Kami akan berikan dukungan dalam bentuk bantuan pelatihan agar masyarakat dapat menggunakan dan memanfaatkan uangnya secara cermat dan bermanfaat bagi kepentingan mereka. Kami juga menyampaikan apresiasi kepada warga yang telah ikhlas menyerahkan lahan dan bangunannya yang merupakan bukti dukungan dari masyarakat untuk kelancaran pembangunan bandara baru Yogyakarta di Kulonprogo ini," tegas Sujiastono.

 

Salam Hangat,
Humas New Yogyakarta Int’l Airport


Website : ppjog.ap1.co.id
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Telp : 0274 489227
 

Press Release

                                                                                                                                               

13 September, 2016

KOMITMENT ANGKASA PURA I DALAM UPAYA PERCEPATAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL

Yogyakarta

Proyek Pembangunan Bandar Udara Internasional Yogyakarta yang rencananya akan dibangun di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo dengan 5 Desa terdampak yaitu Glagah, Palihan, Sindutan, Jangkaran, Kebonrejo dengan luas wilayah yang digunakan dalam IPL (645,6291 ha) dan hasil realisasi fisik pengukuran keliling seluas 587,2605 ha. Saat ini, Proyek Persiapan yang sedang dalam tahap Pengadaan Tanah sedang dalam tahap pembayaran nilai ganti kerugian yang dilaksanakan pada tanggal 14 September 2016 s/d 4 Oktober 2016 di 5 Balai Desa terdampak.

Pembayaran nilai ganti kerugian oleh PT. Angkasa Pura I (Persero) akan didampingi oleh Kejaksaan Tinggi DIY (Selaku Tim Pendamping) dalam penanganan permasalahan hukum pada tahap pelaksanaan dan penyerahan hasil pengadaan tanah. Tim Pendamping Kejaksaan Tinggi DIY membantu PT. Angkasa Pura I (Persero) dalam hal bantuan hukum (litigasi di pengadilan), pertimbangan hukum (pendampingan dan pendapat hukum), dan tindakan hukum lainnya sebagai fasilitator atau mediator dalam perselisihan antar lembaga.

Pada saat pembayaran, Kakanwil BPN DIY sekaligus akan melakukan pelepasan hak dengan total ± 2413 bidang dan jumlah yang dibayarkan yaitu Rp 1.944.033.342.000 Trilyun. Jumlah bidang tersebut milik pihak yang berhak yang pada saat kegiatan musyawarah bentuk ganti kerugian memilih uang sebagai bentuk ganti kerugian yang disepakati dalam bentuk penandatanganan Berita Acara.

Project Manager NYIA, R. Sujiastono menyampaikan bahwa pasca pembayaran, PT. Angkasa Pura I (Persero) tidak akan lepas tangan begitu saja tetapi turut mengawal masyarakat agar dapat memanfaatkan uangnya secara benar. “ Kami akan tetap mengawal masyarakat dengan dibantu banyak pihak terkait seperti Pemda DIY, Pemkab KP, Dinas PU, dll. Kami juga menyampaikan apresiasi kepada warga yang telah ikhlas menyerahkan lahan dan bangunannya yang merupakan bukti dukungan dari masyarakat untuk kelancaran pembangunan bandara baru New Yogyakarta International Airport.”


Salam Hangat,
Humas New Yogyakarta Int’l Airport


Website : ppjog.ap1.co.id
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Telp : 0274 489227
 

 Press Release

                                                                                                                                               

3 Maret, 2016

Pukul 12.00 – 17.00 WIB

“ MENANGKAP PELUANG KEMAKMURAN DI BALIK BANDARA BARU JOGJA “

Executive Lounge 18th Floor, The Alana Hotel Yogyakarta

Proyek Pembangunan Bandar Udara Internasional Yogyakarta atau sering disebut NYIA (New Yogyakarta Internasional Airport) di Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu proyek strategis nasional yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo dan tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Pembangunan Bandara Baru NYIA diperlukan untuk menunjang sektor wisata, ekonomi, perdagangan, dan bisnis yang semakin menjamah Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Dengan adanya pembangunan Bandara Baru NYIA ini diharapkan dapat mempercepat arus lalu lintas manusia, barang dan jasa dari dan keluar DIY, meningkatkan kesejahteraan dan daya beli masyarakat DIY, menumbuhkan daerah wisata baru dengan berkembangnya budaya lokal, dan sebagainya. Peran PT Angkasa Pura I (Persero) dalam hal ini sebagai stimulator pertumbuhan wilayah dan perkembangan masyarakat melalui pembangunan bandara generasi baru yang representatif untuk mengakomodir kebutuhan penerbangan masa depan, sekaligus menjadi pemacu pertumbuhan sosial ekonomi kawasan.

Dilatar belakangi hal tersebut, pada hari ini dilaksanakan Sarasehan atas dasar rasa kepedulian tinggi diantara warga masyarakat Yogyakarta dengan adanya rencana pembangunan Bandara Baru NYIA dengan tema “ Menangkap Peluang Kemakmuran Di Balik Bandara Baru Jogja “. Kegiatan yang diadakan oleh KCQNN Creativaction selaku pelaksana dan didukung oleh PT. Angkasa Pura I (Persero), Harian KOMPAS, dan The Alana Hotel ini merupakan wujud kesadaran dari masyarakat Yogyakarta tentang bandara baru yang akan membawa dampak kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya.

Bandara Baru NYIA memiliki konsep pembangunan yang terdiri dari air side dan land side. Selain itu, terdapat berbagai macam peluang investasi dalam pembangunan bandara baru yang terdiri dari Bidang Infrastruktur (air side, land side, dan utilitas), Bidang Industri Jasa (jasa pergudangan, jasa perawatan pesawat, jasa ground handling, dll), serta Bidang Pelatihan (pelatihan pilot dan simulator, pelatihan aerodrome, pelatihan Air Traffic Control System, dll). Bandara baru NYIA mengusung konsep pembangunan berbasis airport city yang memerlukan berbagai macam persiapan. Untuk memenuhi standarisasi dari konsep pambangunan berbasis airport city, diperlukan beberapa kesiapan Pemda dan masyarakat sekitar seperti Perda Tata Ruang Daerah dan Wilayah (penataan lingkungan yang ada menjadi berstandard nasional/internasional, zoning wilayah industri, perdagangan, dll) dan Regulasi kemudahan perijinan usaha dan peningkatan potensi daerah (Izin investasi dan jaminan kenyamanan berinvestasi baik sektor wisata maupun sektor lainnya. Disamping itu kesiapan masyarakat menyambut adanya airport city dengan kualitas SDM yang baik, perubahan mental menjadi masyarakat / SDM yang mampu aktif pada sektor industri dan jasa.

Akhir kata, semoga kegiatan ini dapat memberikan gambaran bagi semua pihak terkait pembangunan dan potensi-potensi yang ada dalam proses pembangunan bandara baru Kulon Progo ini.

Salam Hangat,
Humas New Yogyakarta Int’l Airport


Website : ppjog.ap1.co.id
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Telp : 0274 489227