Dirtek Berikan 14 Poin Arahan Guna Percepatan PPBDJ
BANJARBARU – Direktur Teknik PT Angkasa Pura I (Persero) Lukman F Laisa melakukan kunjungan kerja ke proyek pembangunan bandara Syamsudin Noor Banjarnasin (PPBDJ), Kamis (14/9). Dalam kunjungannya kali ini, Direktur Teknik membawa misi percepatan PPBDJ yang diharapkan dapat selesai sesuai target. Setibanya di Banjarmasin, Direktur Teknik langsung melakukan rapat dengan pejabat, staf PPBDJ dan pihak kontraktor seperti PT PP (Persero), PT WIKA Gedung Tbk dan PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) di ruang rapat Galam, Novotel, Banjarbaru.
Project Manager (PM) PPBDJ I Ketut Aryana membuka rapat dengan memamparkan progres pembangunan paket I dan Paket II. Pemaparan tersebut terkait kendala-kendala dan progres percepatan pembangunan, kemudian disusul pemaparan oleh para kontraktor.
Pada diskusi tersebut, Direktur Teknik meminta agar kendala-kendala proyek pembangunan segera terselesaikan. “Proyek pengembangan bandara Syamsudin Noor Banjarmasin ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), oleh karenanya percepatan pembangunan bandara ini diharapkan pemerintah selesai sesuai target yang telah ditetapkan. “Saya berharap seluruh kendala pembangunan baik paket I maupun paket II agar segera diselesaikan. Sinergitas segala pihak kami butuhkan guna percepatan pembangunan,”. Papar Lukman.
Keesokan harinya, Jumat (14/9), Direktur Teknik meninjau lokasi proyek pengembangan. Di sini Direktur Teknik kembali mengingatkan kepada jajaran pejabat, staf PPBDJ dan pihak kontraktor untuk terus berupaya agar proyek ini dapat diselesaikan sesuai target yang telah ditetapkan. “Ini hari Jumat, 14 September, hari yang baik untuk kita semua, izinkan saya memberikan 14 catatan terkait hasil tinjauan kami tadi dilapangan,”. Ujar Lukman membuka diskusi.
Ke 14 catatan tersebut meliputi, pembangunan Masjid yang harus segera diselesaikan, progres pembangunan gedung admin, penyelesaian service road, pekerjaan pond, pekerjaan apron, penyelesaian pembangunan pagar, warna bangunan, pekerjaan landscape, mengkondisikan base coarse saat curah hujan tinggi, penyelesaian seluruh saluran, kepastian soal tanah uruk yang harus sesuai, penyelesaian tanah hibah, membuat perencanaan yang matang terkait sub kontraktor, dan yang terakhir penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi siapapun yang melakukan aktivitas pekerjaan di dalam proyek.
“Semoga 14 catatan tadi dapat kita impelementasikan segera di lapangan guna mewujudkan target pembangunan yang Insha Allah selesai di tahun 2019 mendatang, sehingga pengembangan bandara yang masuk dalam PSN ini dapat segera dinikmati oleh masyarakat, khususnya masyarakat Kalimantan Selatan,”. Tutup Lukman menyudahi diskusi.