SAUMLAKI - Sebagai kelanjutan program “BUMN Hadir Untuk Negeri†yang diinisiasi Kementerian BUMN RI serta bertepatan dengan Bulan Ramadhan tahun ini, PT Angkasa Pura I (Persero) melaksanakan kegiatan "Safari Ramadhan 1437 Hijriah" di 14 lokasi, yaitu 12 Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku, Kabupaten Kupang, NTT, dan Kota Biak, Papua, hari ini, Jumat (24/6).
Dalam kegiatan yang dilaksanakan secara serentak oleh seluruh BUMN di Kabupaten/Kotamadya di Indonesia ini, President Director Angkasa Pura Airports Sulistyo Wimbo Hardjito memilih datang ke Saumlaki, Tanimbar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku. Â "Saya sengaja memilih datang ke Saumlaki supaya bisa berjumpa dengan bapak ibu sekalian. Sehari sebelum keberangkatan, kami mendengar cuaca tidak bersahabat. Tapi syukurlah, hari ini begitu cerah. Inilah kekuatan niat baik, semesta akan mendukung," sapa Wimbo kepada ratusan warga yang memadati kantor Desa Wowonda, Tanimbar Selatan.Â
Selain Wimbo, beberapa direksi dan pejabat Angkasa Pura Airports juga turun langsung hingga ke pulau-pulau terluar Maluku. Misalnya Marketing & Business Development Director Moch. Asrori yang ada di Kota Ambon, Operation Director Wendo Asrul Rose menyambangi Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara, Deny Indra (Cost Accounting Department Head) yang mewakili Finance & IT Director mengunjungi Kota Tual, serta Mariyanto (Head of Corporate Social Responsibility) yang mewakili Human Capital & General Affair Director ke Masohi, Kabupaten Maluku Tengah.Â
Kegiatan Safari Ramadhan ini meliputi pasar murah dan  pemberian santunan kepada anak yatim piatu. Juga dilakukan pemberian bantuan kepada rumah ibadah setempat. "Ini merupakan bentuk nyata BUMN hadir untuk negeri, dimana manfaat kehadiran BUMN di seluruh Indonesia dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. Semoga kegiatan ini membawa berkah bagi kita semua," ucap Wimbo.
Dalam pasar murah di Saumlaki ini, disalurkan 200 paket sembako. Secara keseluruhan, Angkasa Pura Airports menyalurkan 3.400 paket untuk 14 kota/kabupaten. Setiap paket yang berisi 10 kg beras, 2 kg gula pasir, dan 2 liter minyak goreng ini dapat dibeli warga dengan harga Rp 25 ribu. "Tentunya warga yang boleh membeli paket tersebut adalah warga kurang mampu yang telah didata sebelumnya oleh pemerintah daerah setempat. Hasil penjualan pasar murah ini akan diserahkan kepada pengurus rumah ibadah di masing-masing lokasi," jelas Wimbo. []
